Bulan Terkapar di atas Gelombang (M. Fauzi)

Bulan Terkapar di atas Gelombang

serupa kantuk awan kau berlarian di gigir senja, melipat sepenggal kisah
yang basah dipatuk gerimis
dan perempuan itu membawa peta di jidatnya; menanti kupu
menyelami sungai bersama bisik paus
dan sirip hiu menggantung  di palang pintu_rumahmu

aku pun batu di atas perahu
kutuk ibu di hari sabtu

serupa kantuk awan bunga mekar di cawan hingga pulau
dan ngarai ditumbuhi ikanikan yang
berkejaran ke tepian sungai.

dan seekor kupu mematuk bulan
aku terkapar di atas batu di tengah arus gelombang

”bunda, kutuklah aku jadi debu juga perahu!”
dalam retak almanak
aku kalungkan lindu
ke segala penjuru.

M. Fauzi
Sumenep, 01–11–2009

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Naskah Teater - wu wei, dan siapa nama aslimu

STUDI KELAYAKAN BISNIS MENGANALISIS KEEFISIENAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DARI PT. YAKULT INDONESIA PERSADA