Kawan, di era digital seperti sekarang, tidak hanya pernikahan saja yang bisa jarak jauh (karena pacaran haram dan terlalu mainstream). Tapi juga belajar. Selama punya fasilitas yang memadai, in syaa Allaah setiap orang bisa belajar. Kerennya, menurutku, adalah tidak diketahui banyak orang laiknya jika kita biasa tatap muka. Pelajaran jarak jauh memungkinkan kita belajar dengan ribuan orang tanpa saling mengenal satu sama lain. Minimnya interaksi ini menjadi kelebihan di satu sisi dan kelemahan di sisi yang lain. Meskipun demikian, bukan berarti aku tidak pro dengan yang namanya pertemuan langsung, ya? Aku sangat pro. Sebagai seorang penuntut ilmu, kita tentu tahu bahwa ada yang tidak didapat dari menuntut ilmu tidak tatap muka. Apa itu? Mempelajari adab guru—cari gurunya yang benar tapi—dan tingkat ketenangan yang berbeda. Mempelajari adab dan dapat ketenangan sih dapat. Akan tetapi kuantitasnya jauh dibandingkan dengan pertemuan langsung. Ada miss komunikasi juga ker