Antara Suku dan Agama

"Wah, kalo orang Lampung mah payah." Mungkin secara sepintas, sering mendapatkan perkataan seperti ini menyeruak ke permukaan percakapan sehari-hari apapun sukunya.

Dalam masyarakat multikultural di Indonesia dewasa ini, rupanya etnosentrisme masih merajalela. Inipun tidak hanya di kalangan rakyat jelata. Di kalangan elit politikpun masih ramai unggah-ungguh masalah ini. Jika ada yang masih ingat, pernah ada seorang elit politik berkata, "Belum saatnya orang Sulawesi jadi presiden." Hal ini pasti menyakitkan bagi yang ditujukan. Apabila negara ini masih memelihara primordialisme dalam kehidupan sehari-hari negara ini, pecah belah akan mudah dilakukan.

Tapi, coba gunakan sedikit akal sehat ini. Notabenenya negara ini berdasar pada Pancasila, yakni pada butir pertama Ketuhanan Yang Maha Esa yang secara otomatis mengikat setiap sendi-sendi kehidupan dengan agama. Percaya akan adanya Tuhan. Saat percaya, yakinlah Tuhan memberikan apa-apa yang terbaik bagi hamba-Nya. Bukan mau diri mendapatkan suku A, suku B, atau suku apapun itu. Itu sudah ketetapan dari-Nya.

Dalam kehidupan sehari-hari, toleransi adalah hal yang penting. Kita tidak bisa mengeneralisasikan satu orang dengan yang orang lainnya. Setiap orang dapat berubah. Di lain hal, pemberian masukan sangat diperlukan demi lancarnya keharmonisan.

Keharmonisan dalam negara multikultural akan lebih mudah terjaga apabila dilihat dari ikatan keagamaannya. Karena pada dasarnya, Indonesia telah mengakui adanya lima agama. Keterikatan ini tentu akan lebih mudah dipantau dibandingkan dengan ragam etnis di negara ini.

Peran pemerintah juga diperlukan untuk menunjang para warga negaranya dalam menjalankan agamanya. Dan hal ini sangat urgen apabila melihat lemahnya perhatian pemerintah pada pengembangan agama di negara ini. Sebab, urgensitas agama pada seseorang bisa menjadi pedang berbilah dua jika tidak diperhatikan.


by Prima Helaubudi on Thursday, July 21, 2011 at 8:02am ·

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Naskah Teater - wu wei, dan siapa nama aslimu

STUDI KELAYAKAN BISNIS MENGANALISIS KEEFISIENAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DARI PT. YAKULT INDONESIA PERSADA