Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

Sebuah mimpi di hari jumat

Gambar
--kemah di sudut gunung Kemarin, aku bermimpi ganjil tentang kita. Berkemah di musim hujan--kan bodoh? Menjadi muda lagi, dan lekat dengan waktu yang memikat. Seseorang berlakon menjadi anak pemilik rumah di atas gunung. Seseorang yang lain berlakon menjadi ketua kelompok kemahku. Ramai. Bising. Dan kita berjalan menuju festival makanan? Di atas gunung. Ah, iya. Ini mimpi. Semua sah-sah saja. Aku dapat undangan--pernikahan. Yeah. Antusias tidak antusias. Dan seseorang itu menikah dengan suaminya--di dunia nyata. Dalam kemewahan rumah lantai tiga sesak tamu--yang tak terjadi di dunia nyata. Mereka tersenyum, nyaris tertawa dengan bahagia. Aku ikut senang dan bersyukur aku memilih untuk antusias. Meskipun ini hanya mimpi. Izinku berakhir. Dan kembaliku pada kelompok kemahku. Seseorang yang lain menungguku lama di festival makanan. Aku seolah lupa bahwa aku sudah datang di pernikahan seseorang. Ah, aku lupa makan. Ini kan mimpi? Makan saja lagi. Karena banyak fragmen yang tidak

musim salju dan awal melihat ulang penyesalan

Gambar
ketika matahari sepenuhnya menutup mata berselimutkan putih, awan menjadi tulus dan kita menjadi putih, tapi bukan menjadi awan hanya menjadi awang tentang kekosongan yang terlihat penuh terbalik dengan di awal yang penuh peluh monokrom (sialan?) tapi semua tetap berjalan ranting melepas daun berserakan dengan ikhlas Sumber: notdabblinginnormal.wordpress.com Bandarlampung, 28 Desember 2019 Prima Helaubudi Melihat sebuah video tentang musim salju dengan gurat wajah orang-orang yang terlihat bahagia di luar namun kosong di dalam. Dan musim salju membantu mereka menunjukkan sedikit luka.

kisah sampiran

Gambar
dua kata tak lagi berteman aku (dan) kamu berhimpit punggung di ujung perbatasan bertemu persimpangan pada awalnya, sepasang jemari mengapit darah kembali ke nadi bentang kian melebar, darah kembali kepada keringat pada akhirnya, sepasang jemari tak menjangkau kedua kepala menoleh ke arah dengan bahu yang berbeda senyap mata unggun berkaca padang pandang terbagi, depan dan samping hingga sampai di garis tipis dan keberadaan hanya tinggal siluet ah, kamu menghilang aku maju dengan melangkah mundur jalan itu semakin kabut, hilang seperti tak pernah ada fatamorgana kenangan mengekalkan jalan itu untukku, untukmu, dan yang pernah kita. Sumber: equinoxpub on Pinterest Bandarlampung, 15 Desember 2019 Prima Helaubudi

tunjuk diri

Gambar
adalah tunjuk diri sendiri untuk setiap musibah yang menerpa untuk luka hati yang tak jua sembuh manalah mungkin hati lain tak terluka karenanya katamu nirwana jauh dari hati mereka yang tak bersih bagaimana bersih jika luka masih memerah? Sumber: Wikihow on Pinterest Bandarlampung, 26 November 2019 Prima Helaubudi #sedikitcurhat

Di Serambimu Aku Mengintip

Gambar
Sumber: Pinterest of Zakadecor Tok tok Aku sedang duga apa yang menahanmu dari membuka pintu. Bukankah pintu ini sudah tertutup satu dasawarsa lamanya? Sementara aku di sini, mengintip dari serambimu sambil diam-diam meminum kopi yang tadinya tidaklah menjadi favoritku. Ternyata rasanya enak juga. Tok tok Aku ingin tahu apa kabarmu hari ini. Kuharap, kesibukanmu di dalam tidak membuatku diserang kemarahan dengan berdiam di serambimu. Jendelamu kian kabur tertutup debu tebal. Mungkin lima sentimeter tebalnya. Huh, seandainya kau tak angkuh dan biarkan aku masuk. Aku akan membersihkannya untukmu. Tapi... aku juga tidak janji. Bisa jadi ketika masuk, aku akan menjajah kasurmu--yang juga penuh dengan debu--hingga aku akhirnya tidur dan bermimpi tentang batuk. Tok tok Di serambi ini dengan ingatan akan wajahmu yang kian kabur, aku membayangkanmu dari sela-sela kejernihan. Herannya, dari manapun sudut kuambil, wajahmu selalu terburamkan oleh apapun. Kamu punya dosa

Atmosfer yang Berubah di Sudut Kota

Gambar
Sumber: nyero.id Aku adalah seorang manusia yang gemar menikmati atmosfer suatu tempat. Tempat apa saja itu. Baik tempat itu berupa pantai, pegunungan, dan/atau bahkan hanya di tengah hiruk pikuk kota menikmati suasana sore. Jauh berjalan waktu, aku menyadari bahwa semakin banyak hal yang berubah. Wajah kota berubah. Hal tersebut menjadi sebuah ironi yang lucu tapi tidak lucu. Ketika kita melewati suatu jalan, kita menikmati atmosfer yang ada. Sementara gambaran kota berlalu bersesuaian dengan kecepatan perjalanan kita. Kita menjadi begitu terbiasa hingga ada suatu titik kecil berubah. Bangunan misalnya, bisa jadi pohon yang tiba-tiba hilang dari pandangan, bisa juga warna cat yang diganti. Ketika itu berubah, ada perasaan asing yang menyeruak ke dada. Pikiran kita bergumam, "Sepertinya kemarin bukan begini, kan?" Kita merasa begitu tahu. Tapi tatkala kita berpikir hal apa yang berubah dari sebelumnya, kita hanya bisa tahu dengan perasaan tanpa tahu dengan

Sepotong #7

Gambar
Sumber: Petguru Inc di Pinterest Ketaatan adalah  sesuatu yang harus diperjuangkan ... sampai akhir. Bandarlampung, 9 Juli 2019 Prima Helaubudi

Fragmen #47

Sebesar keinginanmu dicintai, sebesar itu pulalah kamu akan dibenci. Cinta dan benci bagaikan dua sisi yang tak dapat dipisahkan karena disatukan dalam rahim perhatian. Bandarlampung, 4 Mei 2019 Prima Helaubudi Love and hate are like fire and ice.

Fragmen #46

Semakin kita mencintai suatu hal, semakin kita mudah marah padanya. Bandarlampung, 4 Mei 2019 Prima Helaubudi ...karena rasa sayang padanya...

Fragmen #45

Gambar
Sumber: borzui.tumblr.com via Pinterest Kita terlalu sibuk takjub pada angkasa hingga lupa bahwa kita adalah bagian daripadanya. Bandarlampung, 4 Mei 2019 Prima Helaubudi Perlukah aku aktifkan kembali? Apa yang harus aku tulis? Mungkin...hal kecil seperti ini... Tenang dan menyelamatkan.

Sesuatu Tentang Penerimaan

Gambar
Sumber: Kurt Fleisch on Pinterest Ketika engkau terlalu dalam mengenai memberitahukan kebenaran dan mengakui kesalahan. Dadamu akan terasa sesak akan pengakuan. Perdebatan yang seharusnya tidak perlu terjadi hanya dengan kediaman. Pertarungan apalah artinya jika yang kalah menjadi abu dan menang menjadi arang? Ragam keluhan dan keinginan untuk berulang serupa ilusi yang memangsa asa. Menjadikanmu tawanan dalam pikiranmu sendiri. Lalu, di manakah letak kejenuhan berada? Ada ambang batas antara terjal dan curamnya tebing di sana. Terhempas ke dalam samudra terdalam. Di tempat makhluk-makhluk lembut nan mengerikan bersarang dalam kegelapan di atas kegelapan. Arus dari sungai yang menyatu menjadi ombak di dasar. Laiknya satu demi satu arus sungai dengan masalah dangkal yang disatukan menjadi kediaman penuh aroma kematian. Belajarlah sesuatu tentang penerimaan. Hidup di masa sekarang dan menyadari semua di masa lalu takkan bisa diubah. Hidup baik-baik. Tak perlu baik-baik ingin memutar