Sumber: Pinterest of Zakadecor Tok tok Aku sedang duga apa yang menahanmu dari membuka pintu. Bukankah pintu ini sudah tertutup satu dasawarsa lamanya? Sementara aku di sini, mengintip dari serambimu sambil diam-diam meminum kopi yang tadinya tidaklah menjadi favoritku. Ternyata rasanya enak juga. Tok tok Aku ingin tahu apa kabarmu hari ini. Kuharap, kesibukanmu di dalam tidak membuatku diserang kemarahan dengan berdiam di serambimu. Jendelamu kian kabur tertutup debu tebal. Mungkin lima sentimeter tebalnya. Huh, seandainya kau tak angkuh dan biarkan aku masuk. Aku akan membersihkannya untukmu. Tapi... aku juga tidak janji. Bisa jadi ketika masuk, aku akan menjajah kasurmu--yang juga penuh dengan debu--hingga aku akhirnya tidur dan bermimpi tentang batuk. Tok tok Di serambi ini dengan ingatan akan wajahmu yang kian kabur, aku membayangkanmu dari sela-sela kejernihan. Herannya, dari manapun sudut kuambil, wajahmu selalu terburamkan oleh apapun. Kamu punya dosa