Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2013

Little Pray #3

Little Pray #3 (Menghadapi Ramadan 1434 H) Ya Allah... Terima kasih atas kesempatan yang Engkau berikan padaku untuk hidup dan menghela nafas hingga sekarang... Menjadikan Ramadan agenda penempaan diriku yang selalu mendapat tempat khusus di hatiku... Setiap perubahan besar pada diriku, Engkau tentukan di setiap Ramadan... Ya Allah... Terima kasih atas segala nikmat dan karunia yang telah Engkau berikan... Terima kasih pula untuk ujian-ujian yang Engkau berikan kepada hamba dalam rangka mendekat kepada-Mu... Maafkan ketidaksabaranku... Maafkan kekufuranku... Maafkan kesalahanku... Ya Allah... Terima kasih telah menjagaku tetap kuat sampai sekarang... Menetapkan kesabaran besar pada tubuh kecil ini... Menetapkan akhlak baik padaku serta menghapus akhlak burukku sedikit demi sedikit. Kuharapkan ini terus berlanjut, Ya Rabbul Izzati.. Sungguh tiada daya dan upaya kecuali Engkau ridhai... Takkan ada dan sia-sia semua doa tanpa Engkau ijabahi... Ya Al

Little Pray #2

Little Pray #2 Maha Suci Engkau, Ya Allah *kutulis karena beberapa baris dari sebuah surat yang mulai kusukai, An-Nuur ayat 35 dengan kata-kata yang kusukai, “nurussamaa...”, “misykat”, “misbah”, dan “nurun ‘alaa nuur” meskipun aku tahu, aku tidak seberapa paham karena kemampuan bahasaku yang cenderung kurang didampingi suara Ziyad Patel* Maha Suci Engkau, ya Allah. Yang mencipatakan segenap cahaya. Cahaya yang berlapis-lapis. Menggenapi seantaro bumi yang tadinya ganjil, begitu sendirian. Maha Suci Engkau, ya Allah. Pencipta seluruh makhluk. Iblis dan juga malaikat yang tercipta dari api dan cahaya. Bagaimana mereka bisa seolah lebur tapi terpisah saat kegelapan menyelimuti dan mereka berdampingan dalam setitik nila cahaya di tengah ruangan. Maha Suci Engkau, ya Allah. Pencipta segala pelita dan juga Maha Menentukan mana yang bercahaya dan mana yang bersinar. Menjadikan segalanya begitu seimbang. Maha Suci Engkau, ya Allah. Pencipta segala perbedaan d

Prosa - Pendahulu Ingatan

Pendahulu Ingatan Kudengar suara-suara dari suatu tempat yang asing. Tidak pernah dijamah dan dilihat sebelumnya. Simfoninya adalah juntaian kenangan yang pernah hadir dalam kehidupan seorang putri. “Apakah kau tahu apakah mimpi sang putri itu?” Kau hanya menggeleng tidak tertarik. Dan aku enggan untuk mendesak lebih jauh. Sementara kau? Aku mengetahui bahwa kau menyangka jauh di dalam sangkaan yang tak seharusnya kau sangka. Tundra telah mengering. Meskipun dingin, kita tetap datang ke sana. Setiap hari, setiap detik. Dan masa, hanya menjadi ruangan kosong yang tak pernah kita kenal sebelumnya; asing. Perintis yang merintis perasaan yang tak usai. Kapankah akan berakhir? Kuharap tak secepat bilah-bilah lumut yang mulai merayapi tanah-tanah bebatuan. Ingatlah! Jangan pernah kau melupakan apa-apa yang pernah aku sampaikan dalam hati. Apakah kau mendengar suaraku? Dua insan dalam satu tarikan nafas; beriringan. Matamu demikian hitam seperti obsidian yang han

Cerpen - Melia

Melia “Katakanlah apa yang ingin kaukatakan padaku. Tapi berjanjilah, jika aku ingat, kau akan menuruti apa yang aku katakan padamu.” “Aku berjanji.” *** Aku telah berjanji kepada istriku tersayang jauh, jauh sebelum semua ini terjadi. Jauh sebelum kami mengetahui bahwa tidak ada harapan untuknya normal kembali. Dan disinilah aku berada. Ini adalah yayasan kecil yang dibentuk istriku diawal pernikahan kami yang begitu bahagia. Yayasan kecil yang dia ciptakan untuk mengusir rasa sedihnya tidak dapat memberiku seorang keturunan. “Pergilah dariku. Aku bukan seorang wanita yang pantas untukmu,” ujarnya setiap kali dia merasakan kesedihan. Dan aku akui, terkadang itu seringkali terjadi di saat aku sedang begitu mencintainya. Namun, aku mengerti. Dia takut ketika aku begitu bergembira dengan kehadirannya disisiku, aku melupakan impianku. Sebuah impian kecil bodoh yang menyebabkan hatinya selalu diselimuti badai kelabu. Keinginanku memiliki 11 orang anak. Bermain sepak b
"Belum pernah saya berurusan dengan sesuatu yang lebih sulit daripada jiwa saya sendiri, yang kadang-kadang membantu saya dan kadang-kadang menentang saya." -Imam Al-Ghazali-
"Saya tidak meminta apa-apa untuk diri saya tetapi saya menerima semua yang saya perlukan." -Salahuddin Al Ayubi-
"Siapa saja yang berucap berdasarkan Al-Qur'an, Sunnah, dan Ijma’, ia termasuk Ahlus Sunnah Wal Jama'ah." [Ibnu Taimiyah]