29 Februari

29 Februari mengapa entah mengapa hari ini menjadi sebuah proyektor kenangan yang kaya. Hari ini hanya datang empat tahun sekali menandai kalender kabisat.

Pagi ini, aku melihatnya. Seorang gadis lugu yang mengenal apa itu cinta. Hanya melihat dan merasa lucu tentang gesture 'pinguin'-nya. Ya, dia menyukai gagasan jatuh cinta.

Buku-buku komik, kisah percintaan, dan roman adalah bacaan wajibnya kala itu. Dia suka gagasan cinta pada pandangan pertama. Hingga ia seringkali tersenyum sesekali membayangkan tokoh perempuan adalah dirinya.

Untuk sebuah alasan, ia bertemu dengan Pinguin di suatu tempat yang resmi dan kaku. "Waduh, ramai banget ya disini?" ujar Pinguin bersuara rendah. Serentak, gadis lugu itu jatuh cinta meskipun ia tak sadar.

Keesokan, ia dengan bodoh menanyakan bagaimana rasanya jatuh cinta pada kawan-kawan perempuannya. Tentu, pipinya bersemu merah karena malu ditanya siapa yang ia sukai. Dia hanya bungkam.

Pucuk dicinta ulam pun tiba. Gadis lugu itu dapat memanjatkan mata dekat dengan Pinguin itu. Dia bahkan sampai tak bisa mengeluarkan keberanian biasanya untuk menyanyi.

Gadis lugu membenamkan wajahnya antara kedua lengan kala lelaki itu menyanyikan lagu Dealova didepan kelas. Waktu terasa berhenti dan kepalanya terasa ringan. "Mengapa wajahmu merah?" kata kawan sebangkunya. "Suara dia lucu." elak gadis lugu.

Setelah berpisah cukup jauh dengan Pinguin, ia kembali berani menyanyi di hadapan kelas. Hingga tiba saatnya kelas diwajibkan membentuk kelompok paduan suara. Karena tak biasa bergaul dengan laki-laki, gadis lugu membentuk kelompok yang keenamnya adalah perempuan.

Kesalahan fatal dibuatnya. Tak ada yang dapat memainkan alat musik diantara mereka. Maka ia mengambil inisiatif untuk memainkan pianika.

Suatu ketika, sahabat dekatnya membocorkan rahasia bahwa Pinguin jatuh cinta pada gadis rambut panjang. Gadis lugu tersenyum walaupun hatinya sakit. Gadis rambut panjang itu cantik, pintar, dan kaya. "Perasaan apa ini? Mengapa begitu sakit?" ungkapnya di suatu malam.

Akhirnya lagu kelompok telah dipastikan. Laluna, selepas kau pergi. Gadis lugu yang memilihnya. Dia pun memberikan tenaga sepenuh hati dan rasa karena gadis rambut panjang satu kelompok dengannya. "Mengapa harus dia? Aku tak mungkin mengalahkannya." hampir tumpah air mata gadis lugu.

Lagu-lagu itu bervariasi walaupun semua tema cinta. Ada Laguku dari band Ungu. Ada juga Sejauh mungkin dari band Ungu juga lagu lawas Krisdayanti. Gadis lugu menikmatinya sepenuh hati. Senyumnya lirih tanpa seorang pun tahu siapa yang ada di hatinya.

Sekarang gadis lugu sudah dewasa. Jarak memisahkan dengan Pinguin. Meski begitu, dia masih kagum dengan Pinguin yang selalu lurus berjalan. Gadis lugu masih menyukai gagasan jatuh cinta. Masih juga menyukai gagasan cinta pada pandangan pertama. Tapi ia tak menyukai gagasan patah hati. Cukup gadis lugu yang tahu ada apa dibalik gagasan sakit hati itu.

Wednesday, February 29, 2012 at 3:16pm

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Naskah Teater - wu wei, dan siapa nama aslimu

STUDI KELAYAKAN BISNIS MENGANALISIS KEEFISIENAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DARI PT. YAKULT INDONESIA PERSADA