Melukis Kembali di Kanvas

Aku menjamu kanvas dengan pensil tak teraut tajam dibilah jari. Kuhentak-hentak ingatan bagaimana relief wajahmu ; atau larik-larik dalam matamu. Wujud satu pulasan senyum menang, namun ia tak mau dikekalkan dalam bidang.

Kusurukkan jamahan bolpoin menebalkan kerat rambutmu. Tak kuasa abadi, bolpoin cekat merapat.

Tuhan kumohonkan satu ulasan kuas ini dapat menjadikannya berbicara padaku sebagai sajak delusi. Tapi hujan deras tiba-tiba merenggutnya dari tanganku. Maka, kuambil belati, merobek, dan mencampakkannya di beton trotoar.


29-1-2012
Last release: 29-1-2012 @ Grup KKPM Lampung via FB dan KOLASTRA-TANYA via FB

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Naskah Teater - wu wei, dan siapa nama aslimu

STUDI KELAYAKAN BISNIS MENGANALISIS KEEFISIENAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DARI PT. YAKULT INDONESIA PERSADA