Iklim

Hujan yang meluluhkan...
Angin yang menerbangkan..
Namun yang kucari bukanlah badai dan serinai tentang basah.
Tapi yang aku cari adalah teduh. Ya, teduh. Teduh yang entah hilang kemana sepenggal musim. Pertanyaannya, bagaimana aku menemukan teduh di pertengahan Mei? Sementara pelajaran geografiku mengatakan sejenak lagi kembali kemarau. Kembali terik.

Aku mencintai teduh seperti buku pribadiku. Kuceritakan segenap rahasia dengan menulis pada udara. Dan teduh? Teduh akan memelukku dan berkata, "Semua akan baik-baik saja."

Iklim... Aku menunggu Oktober. Saat teduh datang setiap hari kepadaku. Memasung kehendak untuk berlari... begitu jauh...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Naskah Teater - wu wei, dan siapa nama aslimu

STUDI KELAYAKAN BISNIS MENGANALISIS KEEFISIENAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DARI PT. YAKULT INDONESIA PERSADA