Berceritalah

Gelap menyambangi kamarku kembali senja ini. Dan rindu yang disematkan di dagu, memaksamu mengangguk iya pada waktu.

Teduh mengetuk di pintu langit. Aku tak bisa mengatakan apa-apa selain mempersilahkannya masuk.

Teduh melihat semuanya. Diorama sayu di mata, atau juga lebam di rasa.

Peraduan malam akan datang. Dan aku memalingkan wajah dari sosok-sosok yang berterabas dengan hujan.

"Hanya kita berdua... Ceritakan semuanya..."

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Naskah Teater - wu wei, dan siapa nama aslimu

STUDI KELAYAKAN BISNIS MENGANALISIS KEEFISIENAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DARI PT. YAKULT INDONESIA PERSADA