Canggih

Manusia sungguh canggih. Kini tak ada teknologi yang tidak dapat merekam tiap kata dan tiap ucapan. Namun itu masih kalah mutakhir dengan ciptaan-Nya yang mampu merekam kesaksian panca indra dan perkataan dalam hati.

Tidak malukah jika pada saat dikumpulkan di Padang Mahsyar panca indra dan hati mengumbar maksiat? Ketika rasa malumu pada Allah sirna dan lalai jadi tabiat?


Bukankah jika ingin bermaksiat nikmat-nikmat ini milik Allah? Bagaimana jika Dia mengambilnya? Bukankah isi perut ini najis? Mengapa masih sombong kepada-Nya?


_kutipan campuran dari buku dan tausiyah_

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Naskah Teater - wu wei, dan siapa nama aslimu

STUDI KELAYAKAN BISNIS MENGANALISIS KEEFISIENAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DARI PT. YAKULT INDONESIA PERSADA