Refleksi

Jika ditanya kisah apa yang pasti membuatku menangis, jawabannya adalah kisah ketika Rasulullah wafat. Beliau masih menggemakan, "Ummati, ummati, ummati... (umatku, umatku, umatku)" dari mulut baginda yang mulai mendingin mencapai kerongkongan. Beliau bahkan menyatakan kesediaan untuk menanggung sakaratul maut umat ini.
Pun sampai di Padang Mahsyar baginda masih begitu mengingat umat ini. Bersedih tatkala Malaikat Jibril mengusir umatnya yang lalai pada sunnah dari mereguk telaga Al-Kautsar. Padahal dengan air itu, dijamin takkan haus untuk selamanya.

Setiap merepetisi kisah ini, aku merasa berkhianat.

"Pada hari ketika tidak ada naungan selain naungan-Nya..."

Siap?

-refleksi sore tadi-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Naskah Teater - wu wei, dan siapa nama aslimu

STUDI KELAYAKAN BISNIS MENGANALISIS KEEFISIENAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DARI PT. YAKULT INDONESIA PERSADA