Bunga di Padang Gersang

Kau tak perlu berbalik. Karena kini aku telah bersembunyi di balik rupa perdu. Aku melihatmu bersedekap. Membalur dirimu dengan tingkap. Aku hampir berjingkat ke arahmu. Namun aku tahu, kau adalah hasil alam yang paling suram. Biarkan aku sejenak menancapkan kembali duri-duri rapuh yang kini terkekalkan. Aku takkan membarternya dengan bersamamu menuju senja. Cahaya dan bayangan selalu menguntit. Tapi tidak satupun dari kita menjadi salah satu daripadanya. Apapun yang terjadi, jangan berpaling. Karena bukit-bukit pasir akan membawaku rapuh ke negeri yang jauh. ... Jangan mencari ...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Naskah Teater - wu wei, dan siapa nama aslimu

STUDI KELAYAKAN BISNIS MENGANALISIS KEEFISIENAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DARI PT. YAKULT INDONESIA PERSADA