Perkataan yang Begitu Ikrar
Perempuan itu pernah datang penuh apa adanya. Membawa sebingkai hati. Dengan suatu cerita, semua pupus. Sebingkai hati tak cukup dikata. Maka dibalik gelap, perempuan itu mengatakan janji yang begitu ikrar. Ia jika dan hanya jika kembali dengan sebuah ukiran penaklukan berbentuk kekuatan. Tak perduli kolonialisme, imperialisme, dan merkantilisme yang dipasungnya sebagai penghinaan.
Ia hanya tak tahu. Tetiba hilang arah dan tak yakin. Ikrar itu akankah ia penuhi? Tetiba pula datang bagian-bagian terdahulu meminta kembali.
Haruskah? Haruskah ia kembali? Tak perlu kaupertanyakan tentang rindu. Ia rindu sekali.
Sungguh, ia hanya minta satu. Ia hanya minta apa adanya cukup.
Komentar
Posting Komentar