Mungkin yang Begitu Lancang
Aku suka cara kalian melengkapi kalimat-kalimat rumpang dengan diksi kalian yang semenggugah tabir malam dalam pandangan hatiku. Tapi kenapa justru hal-hal yang paling esensi kita tak sejalan? Ah, mungkin aku harus protes pada para guruku yang penuh kilau, namun meninggalkanku dalam kondisi kacau. Atau mungkin, ini bukan sebab apa-apa. Sebab, ini tak menghasilkan bentuk karena. Menelusup. Mungkin, ini yang dimintai pada jalanku. Mungkin. Aku terlalu lancang menebak.
Komentar
Posting Komentar