Lelaki Cahaya Atau Lelaki Kegelapan

Apa saja yang memasungmu kala itu? Hentakanlah ia! Ia tak berhak atas dirimu. Seperti juga diriku yang tak lagi berhak atas dirimu.

Ini lucu. Karena pada dasarnya, aku pun sama tak berhaknya dengan ia. Tapi egois ini tak pernah mengandaskan rantainya. Semakin kucoba melepas rantai pembelenggu itu semakin kuat aku terantai di tempat. Jadi kupilih hening dan hampa. Tak seperti apa saran yang kaukata.

Ia hanyalah aku yang lain; dalam bentuk yang lain. Bersamaku kaulihat apa itu malam. Menyebutkan rasi bintang, nama-nama jagat raya, menyemilir angin malam, dan memaknai makna itu sendiri. Sementara bersamanya kauindrai apa itu pagi. Menyebutkan juta warna, melafalkan segarnya tampak pegunungan, wewangi bunga, dan getar embun.

Mana yang lebih kausuka? Aku takkan memilih jika jadi kau. Dua-duanya terlalu indah dan melengkapi. Seperti kunang-kunang yang butuh cahayanya untuk menerangi telaga, sama sepeti cendrawasih yang butuh warnanya untuk memeriahkan cakrawala.

Aku ingin melihat pagi yang ia dapati. Ia ingin melihat malam yang kudapati. Semua yang kami miliki terasa bukan hal utama, tapi sekadar kudapan.

Entah aku harus memberimu ciuman kening paling manis, atau aku harus memberimu perlawanan yang paling keras untuk semua yang kaurampas. Kagum? Aku sangat. Benci? Aku pun sangat.

Maka, bilik senja akan menyatakan mantra. Sementara gubuk fajar akan menyuarakan kata. Tentang apa? Penasarankah kau? Ya, tentang mufakatmu dalam hati perihal dunia. Kamu tak bisa memilih kami berdua.

Sebab kamu akan melengkapi karena kami. Jika kaumemilih aku, maka kamu harus siap menjadi pagi. Membawakan sarapan, mengajarkan sapu, menyuarakan hitung. Jika kaumemilih ia, maka kamu harus siap menjadi malam. Membawakan makan malam, mengajarkan peka, menyuarakan rehat.

Aku perempuan malammu. Ia perempuan pagimu. Kini, kamu lelaki cahaya, atau lelaki kegelapan?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Naskah Teater - wu wei, dan siapa nama aslimu

STUDI KELAYAKAN BISNIS MENGANALISIS KEEFISIENAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DARI PT. YAKULT INDONESIA PERSADA