Kepingin Pake Banget

Hm, namanya juga manusia, ya? Pasti ada aja yang dipengenin. Kalo kamu tanya apa yang aku pengenin, ada salah banyak. Hahaha. Untuk saat ini kepengen banget ngenyahin yang namanya males. Nape? Well, selaen emang sifat buruk, pengen-pengenku yang laen gak bakalan bisa jalan kalo malesnya gak hilang. Kepengen si jago bahasa, kepengen si hafal Quran, dan kepengen si ini-itu. Tapi ada aja halangannya. Dan, ya, dalam beberapa sisi aku sebel sendiri jadinya. Setiap timbul pertanyaan 'why' alias 'kenapa' di kepalaku cepat-cepat aku tepis. Ngeri cuy kalo udah nanya-nanya gitu. Dalam hadits 'kan kita sebagai muslim dilarang mendongak ke atas, melihat yang lebih ahli selain masalah akhirat. Susah, sis. Serius. Soalnya kalo awal udah nanya gitu-gitu, aku pribadi besok-besok bakal ngebandingin diri sendiri sama orang lain yang beruntung dapet nikmat yang tidak ada padaku. Ujung-ujungnya gak bersyukur. Bahaya, 'kan? So, aku sering banget langsung pergi mengasingkan diri ('uzlah) kalo udah mulai-mulai. Nyelamatin hati penting. Kepengen banget jadi ulet (ulet bulu?) kayak manusia-manusia itu. Lagi-lagi ada aja masalahnya. Entah kebentur finansiallah, entah sakit, dan entah-entah lainnya. Sebel? Iya. Tapi gimana dong kalo hidayah sudah ada tapi taufiq belum dilancarkan? Ya kayak gini jadinya. Kepengen jadi lebih baik, pasti itu buatku. Tapi kalo diusahakan belum berhasil, mau diapakan selain banyak doa dan terus usaha? Allah gak akan mengecewakan hamba-Nya. Ada kutipan film yang aku suka. Judul filmnya "Nanny McPhee Return", begini redaksinya: "Kaulupa cara kerjanya? Jika kalian membutuhkannya namun tidak menginginkannya, dia akan tinggal. Jika kalian menginginkannya namun tidak membutuhkannya, dia akan pergi." Kalimat senada juga ada di kutipan-kutipan lain, antaranya:  "Allah memberikan apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan", "Guru akan datang di saat muridnya sudah siap". Georgeous, isn't it? Mungkin, ah, pasti aku belum butuh. Aku hanya ingin. Maka, aku dijauhkan. Yap, sebagai manusia yang sarat kekurangan tentu keinginanku untuk memperbaiki diri. Tapi semua ada masanya. Ini belum masaku mendapatkannya. Mendapatkan ilmu-ilmu baik itu. Tapi dalam hati kuakui aku masih mengharap dan mengusahakannya. Toh, dalam koridor yang syar'i. :-)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Naskah Teater - wu wei, dan siapa nama aslimu

STUDI KELAYAKAN BISNIS MENGANALISIS KEEFISIENAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DARI PT. YAKULT INDONESIA PERSADA