Cinta Itu Butuh...

Cinta kepada Allah
Cinta kepada rasul
Cinta kepada agama

Cinta itu butuh kepercayaan dan pengorbanan. Dengan kepercayaan yang membumbung tinggi, kita jadi yakin. Setelah yakin, kita siap menerima kebenaran meskipun tak masuk diakal. Karena kebenaran sangat tergantung pada apa-apa yang kita cintai. Masuk atau tidak masuk diakal, kita akan menerimanya. Dengan pengorbanan, kita mengikuti cara-cara yang disukai cinta kita. Dari cara yang paling kita ridhai sampai yang paling kita benci. Melepas segalanya hanya agar bersamanya.

Cinta itu butuh takut dan harapan sekaligus padu. Dengan takut, kita was-was kehilangan, kita was-was dibenci, dan kita jadikan cinta itu parameter degupan hati. Melakukan yang diperintah agar tidak dijauhkan. Menyesuaikan dan memantaskan diri agar sesuai dengan yang kita cintai. Dengan harap, kita inginkan balasannya, kita inginkan perhatian, dan kita inginkan ampunan yang kita cintai. Ingin agar kita yang dipilih. Ingin agar kita yang diakui.

Cinta butuh sabar dan marah sekaligus. Karena yang kita cintai, kita mampu bersabar menghadapi apa-apa yang kita tidak sukai. Baik ketentuan-ketentuan dari yang kita cintai maupun dari gangguan-gangguan makhluk lain. Karena yang kita cintai, kita mampu mengeluarkan amarah terhadap apa-apa yang menyakiti yang kita cintai. Baik sebenarnya kita sukai hal-hal itu sesungguhnya maupun hal-hal tersebut lumrah sudah.

Cinta itu butuh ketepatan dan fleksibel sekaligus. Di satu sisi, kita harus tepat melakukan apa-apa agar yang kita cintai merasa puas. Di sisi lain, kita harus fleksibel agar tahu mana-mana yang berlebihan dan berkekurangan.

Cinta selalu dalam bingkai keseimbangan. Jadikan diri kita seimbang... untuk yang kita cintai.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Naskah Teater - wu wei, dan siapa nama aslimu

STUDI KELAYAKAN BISNIS MENGANALISIS KEEFISIENAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DARI PT. YAKULT INDONESIA PERSADA