Puisi - dua timur dan dua barat
dua timur dan dua barat
aku berjalan
di persimpangan dua timur dan dua barat
dibalik
bijih-bijih pagi yang mulai bersenandung embun
parafrase
mulai tersusun seperti pecahan mosaik yang kumainkan
antara
ingatan dan kenangan, juga kenyataan dan keidealisan
frase-frase
timpang bergeliat menemukan keseimbangan
saat aku
berjalan di persimpangan dua timur dan dua barat
aku yakini
tak ada suatu jalan yang tak bertemu di sudut horison
pada saat
celotehanku habis tentang embun yang bertetesan
kuingin rima
tegas seperti Sang Pemimpin Unta
yakin. tanpa
ragu tunjukkan bentuk sempurna dari arti sebuah nama
aku membuat
arah baru. bukan dua timur dan dua barat
untuk apa
aku menyebut mereka selatan, utara, timur, barat
jika mereka
selalu bersinggungan seperti ini?
maka, aku
satukan dua timur dan dua barat itu
kupatahkan
garis barat dan kulengkungkan garis utara
agar mereka
utuh, sayang
jangan kau
marah padaku, menganggapku kejam
karena kini
mereka bersatu dalam jelaga waktu
Komentar
Posting Komentar