Kutipan dari Lakon “Karna” Pementasan Teater Satu, Lampung
Kutipan dari Lakon “Karna”
Pementasan Teater Satu, Lampung
“Nama saya, Rada. Haruskah saya panggil saya? Atau hamba?
Saya hanya punya satu bahasa. Bahasa Sudra yang rendah!”
“Radea, temanmu adalah yang pergi jauh.”
“Semua yang pergi telah pergi jauh.”
“Bisakah para ksatria berpaling sejenak saja kepada para
istri mereka yang menghendakinya lebih dari segala alasannya untuk berperang.”
“Kita maju seperti deras sungai di muara.”
“Para ksatria itu tidak mau kembali dan tidak mau tidak mau
ditundukkan.”
“Pertandingan yang sejati adalah yang tidak kita ketahui.”
“Sebab kita yang memilh jalan ini marah, angkuh, dan
berdosa.”
“Ibu, aku tak tahu masa lalu, dan masa datang. Aku hanya
tahu masa kini. Mencintai ibu. Mencintai Surtikanti.”
“Aku adalah nol. Aku adalah kemungkinan yang belum terjadi.”
“Seandainya sungai itu tidak pernah ada. Maka semua ini
tidak akan terjadi. Namun sungai itu terlanjur ada. Maka terjadilah semua ini.”
Komentar
Posting Komentar