Inget tadi pas ashar. Gema adzan berkumandang. Kami terdiam di majelis. Tinggal suara anak-anak ummahat yang sedang bermain.

Salah seorang anak berumur sekitar tujuh tahun nyeletuk kepada kawannya, "Eh, udah adzan. Shalat, yuk?"

Kawan-kawannya tetap asyik berlarian. "Ayo, shalat! Nanti Allah ngasih kita amal yang bisa buat beli mobil, motor, rumah. Mau, gak? Aku mau mobil, motor, dan rumahnya.

Dia menegur berkali-kali sambil teriak dan mengundang perhatian si ibu. Ibunya kalem duduk di hadapanku seraya menegur, "Anak shaleh, adzan. Jangan ribut."

Sekejap anak-anak itu terdiam. Kami, para akhwat, melihat kejadian itu sambil tersenyum. Seberapa hebat si ibu mengasuhnya? Wajah anak itu meneduhkan dan memancarkan rona-rona iman.

Masya Allah. Cuma itu yang dapat kami gumamkan setengah berbisik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Naskah Teater - wu wei, dan siapa nama aslimu

STUDI KELAYAKAN BISNIS MENGANALISIS KEEFISIENAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DARI PT. YAKULT INDONESIA PERSADA