Fragmen #5
Inilah saatnya memilh diantara jalan-jalan fajar yang kini hadir.
Berjalanlah, anakku. Sebab kini benang putih dan hitam telah tampak.
*
Kita bicara tentang sebuah nama. Dan aku tahu apa yang kau pikirkan. Unik, atau aneh. Tidak biasa memang.
*
Aku ingn menyimpan bulir-bulir kenangan yang kau taburkan di atas meja kaki tiga ruang tengah itu. Aku menyusunnya satu-satu. Menjelma menjadi tinta perak menghias pudarnya buku-buku. Tiba ia menjadi warna lama. Penuh tengu. Tapi tak sekalipun aku tinggalkan.
(belun selesai)
Bandarlampung, 23-11-2012
Prima Helaubudi
Komentar
Posting Komentar