Menyendiri

Hari ini aku menikmati sifat asliku, pendiam. Aku duduk sendiri di kelas. Aku menikmati semangkuk mi ayam dan es alpukat sendiri. Entah di mana pemberhentian berikutnya. Mungkin perpustakaan. Mungkin juga kamarku yang sempit dengan tumpukan buku. Mungkin toko buku. Atau mungkin menyendiri di suatu tempat. Entah sampai kapan ini bertahan. Mungkin selepas ini aku bertemu kawan-kawan dan berbincang sebagai salah satu manusia terhumoris yang mereka kenal. Aku butuh bahasa bernama diam. Dia... apakah kamu tahu dan paham, nanti?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Naskah Teater - wu wei, dan siapa nama aslimu

STUDI KELAYAKAN BISNIS MENGANALISIS KEEFISIENAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DARI PT. YAKULT INDONESIA PERSADA