DARI YANG MENCINTAI
Inilah alasan aku takut untuk mencintai. Aku seolah lupa jalan untuk membatasi. MencintaiMu di penghujung, sangat tak cukup bagiku. Rasanya bagaikan rasa haus yang tak terpuaskan. MencintaiMu lebih lagi. Menjatuhkan semua keinginan menjadi rendah, untukMu.
Seluruh hasratku di luar diriMu menjadi luntur. Hanya diriMu seorang. Sastra, gairah berpengetahuan, kebahagiaan dahulu saat angin menyentuh leher dan pundak, seakan tak pernah ada.
Rasa cemburu yang indah Kau sematkan di dadaku tatkala kau curahkan takdirku bertemu mereka. Mereka yang juga mencintaiMu.
Oh, Tuhan. Inikah rasa cemburu yang kau izinkan itu? Menelusup tanpa ampun dan menjajah segenap jatah keingingan. Menjadi ganjil; yaitu hanya untukMu.
B. Lampung, 12-12-2012, pukul 00.58 WIB.
-sebilah kenyataan di hati-
Seluruh hasratku di luar diriMu menjadi luntur. Hanya diriMu seorang. Sastra, gairah berpengetahuan, kebahagiaan dahulu saat angin menyentuh leher dan pundak, seakan tak pernah ada.
Rasa cemburu yang indah Kau sematkan di dadaku tatkala kau curahkan takdirku bertemu mereka. Mereka yang juga mencintaiMu.
Oh, Tuhan. Inikah rasa cemburu yang kau izinkan itu? Menelusup tanpa ampun dan menjajah segenap jatah keingingan. Menjadi ganjil; yaitu hanya untukMu.
B. Lampung, 12-12-2012, pukul 00.58 WIB.
-sebilah kenyataan di hati-
Komentar
Posting Komentar