Ronta

Keadaan yang membuih dalam nadi dan darah,
ada namamu yang terkelabu di dinding arteri,
meronta pasti menghangat penuh warna,
tiap kesempatan, sayang,
menjadi sebentuk sumsum rindu yang tak pernah usai.
Persona atas siluet yang membayang,
di balik dua gubuk cahaya,
rimpangkan rasa angkuh,
dalam karisma.
Masa,
datanglah dengan geliat mesra,
saat kalender adalah degupan jantung,
detaknya membuai mesra,
geliatnya adalah masa-masa abadi.
dua dunia yang disatukan,
dalam dua frasa; satu jiwa,
mengikat satu di ruang terka.
Dunia paralel yang menjadi seri,
dua jiwa; satu hati

Bandar Lampung, 28-12-2012
Pukul 11:55 WIB
Ada yang menyusup...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Naskah Teater - wu wei, dan siapa nama aslimu

STUDI KELAYAKAN BISNIS MENGANALISIS KEEFISIENAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DARI PT. YAKULT INDONESIA PERSADA