Langit Utara

Langit Utara

Langit utara berada di sisiku. Memberikan mendung yang paling magis. Lalu angin barat membawakan badai. Terciptalah retakan-retakan hujan dari sela-selanya sebagai anak. Membawakan kidung-kidung kemakmuran dan rinai-rinai kesejahteraan.

Langit utara aku yang berada di selatan selalu menduga-duga. Menduga mana-mana awan yang pernah menjajaki langitmu. Aku ingin tahu mana kanvasmu. Surai-surai jingga, ungu, dan merah jambu yang bagaikan pipi-pipi anak perawan.

Langit utara seandainya aku dapat bermigrasi layaknya burung-burung yang menghatur lelah mencari bebijian; atau tempat tinggal. Sayang, aku tak bisa. Batang ilalang selalu menancap di tengah tak berpilihan. Maka, aku berharap ada badai tropis yang membawamu : padaku.

Bandarlampung, 3 September 2013
Prima Helaubudi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Naskah Teater - wu wei, dan siapa nama aslimu

STUDI KELAYAKAN BISNIS MENGANALISIS KEEFISIENAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DARI PT. YAKULT INDONESIA PERSADA