Berkenaan dengan Sudut Elevasi

Berkenaan dengan sudut elevasi, aku teringat pegunungan. Aku sangat rindu dengan perbukitan, pegunungan, dan tempat-tempat tinggi nan hijau lainnya.

Kebanyakan kawanku yang perempuan--dan dalam hal ini aku sama sekali tidak mengandalkan laki-laki--susah bukan main jika diajak ke tempat ini. Alasannya kotor, susah, ribet, dan ketemu binatang-binatang aneh. Aku tidak dapat memungkirinya karena itu adalah alasan yang benar, kawan. Dan alasan lainnya, mereka lebih suka pantai dibandingkan gunung. Aku justru sebaliknya.

Seriap tahun di hidupku, aku selalu naik gunung. Minimal satu tahun sekali. Bukan ekstrim.mendaki. Hanya mengencangkan telapak kakiku berjalan menelusuri aliran setapak jalan yang abstrak. Aku suka. Dan rasa puas ketika sampai di ketinggian, saking aku menyukainya, berteriak tidak akan menunjukkan kebahagiaanku. Diam. Diamlah ekspresinya.

Aku selalu rindu dan nyaman dengan daerah-daerah tinggi. Sebut saja kibasan anginnya, redup warnanya, tempias mentarinya, kicauan burungnya, dan ya, itu membangkitkan sisi melankolisku.

Kadang aku suka menghujat sisi melankolisku. Sebabnya jelas apabila dia bangkit saat aku sedang tidak butuh. Namun nyatanya, ia sangat kusukai juga. Dan pegunungan membuatku santai dan nyaman mengeluarkan segala gelisahku.

Ada sesuatu yang membuat aku berpikir bahwa semua akan menemukan jalan keluar, semua akan baik-baik saja, dan semua akan bahagia. Sangat menenangkan.

Kawan, kuberitahu. Aku punya sedikit ketakutan terhadap ketinggian. Ah, paradoks. Memang kapan yang kusukai tidak paradoksial?

Aku merindukan kamu, ketinggianku...
Bahkan relung jiwa memanggil-manggil namamu sebagai bunga tidurku...
Membawa semua aliran jiwa mengikuti arak awan...
: Seakan semu...

Aku merindukanmu, ketinggianku...
Di dalam barisan angin yang begitu lembut membelai telapak tanganku hingga dingin mengejang...

Aku merindukanmu, ketinggianku...
Kapan kita bertemu dan aku merupa denganmu lamat-lamat...
: Sebuah rumah untuk kembali...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Naskah Teater - wu wei, dan siapa nama aslimu

STUDI KELAYAKAN BISNIS MENGANALISIS KEEFISIENAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DARI PT. YAKULT INDONESIA PERSADA