Cinta Pertama yang Tersamarkan
Sumber: Pencarian Google Secara Acak
Judul :
In a Blue Moon
Nama Pengarang :
Ilana Tan
Penerbit :
PT. Gramedia, Jakarta
Tahun Terbit :
April 2015
Jumlah; Ukuran : 320 hlm; 20 cm
Perasaan jatuh cinta, pertama kali, adalah yang paling menggebu-gebu
dan sulit dilupakan. Cinta yang bergejolak hebat di dada. Keringat yang
berpeluh di balik kemeja, gincu yang basah, dan makan malam bersama. Tak peduli
kekurangan yang lain saat kamu dan aku menjadi kita. Akan tetapi, bagaimana
jika kita tidak sadar bahwa kita telah jatuh cinta? Novel buah karya Ilana Tan penuh
dengan pertunjukan ekspresi langka hati manusia satu ini.
Kebencian sering menjadi salah satu masalah menjadikan cinta bersatu. Batas antara benci dan cinta itu tipis
sekali. Itulah salah satu narasi yang penulis kuarkan dari tokoh Lucas
Ford. Lucas Ford secara semi menolak perjodohan yang diatur oleh Gordon Ford—yang
tak lain adalah kakeknya. Perjodohan sedari kecil itu berlangsung dengan salah
satu cucu keluarga Wilson, kawan akrab Gordon. Siapa sangka gadis yang
dijodohkan dengan Lucas adalah Sophie yang tak lain adalah kenalan semasa
SMA-nya dulu?
Gadis itu begitu benci kesumat kepada Lucas, penghancur hidupnya
semasa SMA. Kebencian Sophie yang tidak pudar justru menarik sosok Lucas
tertantang untuk meminta maaf. Lucas ingin membuktikan bahwa manusia berubah,
dirinya berubah. Siapa sangka di tengah jalan, Lucas dan Sophie menemukan diri
mereka mengingat begitu banyak gerak-gerik satu sama lain. Mereka mengingat
perasaan-perasaan yang dahulu hadir dan tidak ditanggapi atau ditindaklanjuti.
Pertengahan kisah mereka mulailah deras kemunculan tokoh kuat lainnya,
Miranda dan Adrian yang menyeruak. Mereka menawarkan cinta yang begitu banyak
hingga utama, lebih khususnya ke Sophie
harus mengalami pilihan yang pelik. Mengambil pilihan yang telah ada, ataukah kembali
membuka kenangan yang belum terselesaikan?
Pada novel berbalut sampul yang dipenuhi salju dengan nuansa romantis
sebuah kafe, Ilana Tan memperkenalkan para tokoh yang kuat dalam novelnya. Kafe
begitu identik dengan pegawai dan juga kokinya. Kedua tokoh utama adalah
pembuat kue dan juga koki ternama. Alhasil, sampul buku ini amat representatif
terhadap cerita yang dipaparkan. Nuansa empat musim yang diberikan pun membuat
kita penasaran dan menerka-nerka di manakah latar belakang tempat novel ini.
Cerita yang dipaparkan dialognya tidak membuat bosan, tidak terlampau
gaul, namun tidak juga kaku. Berbekal alur dan sudut pandang orang ketiga, Ilana
Tan tidak kehabisan ide membuat pembacanya mengetahui pikiran siapa yang sedang
dimasuki. Kekhasan dalam novel ini adalah pembukaan cerita kebanyakan
menggunakan dialog. Perpindahan pembicaraan setiap tokoh begitu lembut. Setiap tokoh
juga memiliki dialog khas yang kuat.
Meskipun bergenre romantis, novel fiksi ini menawarkan kisah
percintaan yang dewasa. Penjabaran percintaan bagi mereka yang berusia matang
menjadikan novel ini berbeda dari yang lainnya. Novel ini memberikan cukup
kesakralan cinta pertama. Akan tetapi, cukup untuk membuatnya tidak
mendayu-dayu. Ingin novel fiksi romantis tidak labil? In a Blue Moon pantas masuk dalam daftar reading list-mu.
Bandarlampung, 29-8-2016
Prima Helaubudi
Komentar
Posting Komentar