Shhhh
Kita berjalan
Di antara kegelapan tutur kata
Mengendap menyaksikan kunang-kunang aksara
Membinar di antara rasa tak biasa
Kala,
Ucap kurang cukup daripada kata
Kepada siapa asap unggun menggapai?
Belai mengawang
"Kurasa akan segera pagi
Dan sebentar lagi akan ada ucap selamat tinggal", Pergi berkata
Detik berderik kemudian
Tampaklah benang putih di atas kertas yang hitam
Mata yang mengintai
Kulihat Pergi
"Jangan pergi", ucapku.
Pergi tersenyum lemah.
Tangan yang sebelumnya berada di pipiku melemah, memudar.
"Hidup bukan tentang apa yang kita mau"
Aku menyaksikan Pergi begitu terlihat sekaligus menghilang,
"Tapi tentang menerima yang telah ditentukan waktunya"
Pedar mata menjadi maya.
Telunjuk bias itu menyentuh bibirku yang mulai memisah.
"Shhhh...."
Bandarlampung, 20 April 2022
Prima Helaubudi
Aprilia...
Komentar
Posting Komentar