"Meskipun kini sudah 18 tahun berlalu, aku masih bisa mengingat dengan jelas pemandangan di padang rumput itu. Punggung gunung yang berselimut debu selama musim panas terbilas bersih oleh hujan lembut yang berlangsung beberapa hari, kini menunjukkan birunya yang cemerlang, angin Oktober menggoyang pucuk-pucuk ilalang ke sana kemari, awan tipis membentang berarak di langit biru yang seolah membeku. ..." (hlm 2)


--Norwegian Wood oleh Haruki Murakami, terjemahan Bahasa Indonesia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Naskah Teater - wu wei, dan siapa nama aslimu

STUDI KELAYAKAN BISNIS MENGANALISIS KEEFISIENAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DARI PT. YAKULT INDONESIA PERSADA