"Namun kenangan itu perlahan memudar, aku sudah terlalu banyak melupakan semuanya. Ketika aku menjadi sebagai kalimat sambil menelusuri kenangan-kenangan itu seperti ini, kadang-kadang aku merasa sangat galau. Sekonyong-konyong muncul pikiran jangan-jangan aku telah melupakan bagian yang paling penting. Jangan-jangan di dalam tubuhku ada tempat yang gelap, yang juga harus disebut sebagai wilayah kenangan, dan kenangan yang penting bertumpuk di situ lalu berubah menjadi lumpur becek.

     Tetapi untuk sekarang ini hanya itulah yang bisa kudapatkan. Kenangan tidak sempurna itu, yang sudah memudar, kusimpan di hati dan aku terus menuliskan kalimat-kalimat ini dengan perasaan seolah menggerogoti tulang. ..." (hlm 11)


--Norwegian Wood, Haruki Murakami, Terjemahan Bahasa Indonesia

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Naskah Teater - wu wei, dan siapa nama aslimu

STUDI KELAYAKAN BISNIS MENGANALISIS KEEFISIENAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DARI PT. YAKULT INDONESIA PERSADA