Senyum Diam-diam

Seorang kawanku membuat status WhatsApp. Dia mengutip sebuah kalimat berbahasa Arab yang tertempel di belakang angkutan umum di Yaman. Isi kutipan itu kurang lebih berbunyi, "Ya Allah berikanlah kebahagiaan kepada orang yang hasad kepadaku sehingga dia melupakan kebahagiaanku." Itu adalah kutipan sungguh keren untukku pribadi sehingga aku langsung mengomentari pribadi kepada kawanku.


Kekerenan itu aku rasakan karena, alangkah banyak dari kita yang jarang terpikirkan untuk memberikan doa bahagia kepada mereka yang iri kepada diri kita. Kebanyakan diri kita lebih cenderung membalas keirian orang lain dengan kalimat-kalimat pedas. Pada akhirnya, apa sih fungsinya? Kita menjadi sama kasarnya dengan orang yang iri kepada kita. Sementara dengan mendoakan kebahagiaan kepada orang yang ada iri-dengki terhadap diri kita, bukan hanya kita ditinggalkan dalam ketenangan dalam kebahagiaan kita saja. Tapi kita bisa melihat orang tersebut berbahagia juga. Itu juga merupakan suatu bentuk pengikisan bibit-bibit iri-dengki yang diam-diam bersemayam dalam diri kita. Kemudian, didapatlah sesuatu yang indah: baik yang di-hasad-i dengan yang meng-hasad-i sama-sama berbahagia dan damai.


Kepada yang sedang kuberikan senyum diam-diam karena telah bahagia, diam-diam kuucapkan pula selamat. Aku turut berbahagia.


Sumber: Amino Apps


Bandarlampung, 8 Maret 2021

Prima Helaubudi

Menyaksikan suatu bentuk pencerahan. Berbayang mengangkat gelas ikut berpesta dalam diam. Cheers!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Naskah Teater - wu wei, dan siapa nama aslimu

STUDI KELAYAKAN BISNIS MENGANALISIS KEEFISIENAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DARI PT. YAKULT INDONESIA PERSADA