"Satu pertanyaan menarik mengapa ada anak-anak yang diabaikan mengembangkan Entitlement sebagai gaya untuk mengatasi pengabaian tersebut. Bagaimana mereka sampai pada strategi ini? Kami percaya sejumlah faktor ikut berperan. Pertama, temperamen anak. Ada anak-anak yang lebih agresif. Watak mereka mendorong mereka untuk merespon dengan cara aktif, bukan menyerah (Surrender) kepada perasaan kosong mereka.


Faktor lain ialah apakah keluarga membiarkan anak untuk bersikap menyerang. Orangtua yang mengabaikan emosi anak mungkin membiarkan anak menjadi penuntut dalam hal lain. Faktor ke tiga ialah apakah Anda berbakat--apakah anak pintar, cantik, atau bertalenta. Anak akan mengkompensasikan perhatian yang dimintanya dengan bakat ini...


Kemarahan adalah faktor lain yang akan mendorong seseorang mengembangkan Entitlement sebagai mekanisme mengatasi kekosongan emosi. Kemarahan yang ekstrem akan menjadi motivasi kuat bagi orang untuk mengatasi kondisi masa kecil mereka. Hal itu memberi mereka kemauan untuk menegakkan sesuatu yang mereka anggap tidak adil." (hal. 514--515)


--Jeffrey E. Young, Ph.D., and Janet S. Klosko, Ph.D.

Reinventing Your Life Solusi untuk Mengubah Tindakan Negatif dan Merasa Lebih Baik

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Naskah Teater - wu wei, dan siapa nama aslimu

STUDI KELAYAKAN BISNIS MENGANALISIS KEEFISIENAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DARI PT. YAKULT INDONESIA PERSADA