Duri Sendiri - Puisi Cinta, Aan Mansyur


Duri Sendiri 

kau dengar dari dalam mimpimu
aku memohon? “lukai aku sekali
lagi. sekali lagi. aku rindu…”

ah, perihal paling meragukan
di dunia adalah usia, kekasih.
cintaku, seumpama, mungkin lebih
tua dari usiaku. dan siapa mampu
memastikan ia tak akan hidup
lebih lama lagi—

atau malah mati muda?

semua obat, termasuk waktu,bisa
berubah jadi bisa membuat lebih parah
perih

maka mari tempuh seluruh perih
supaya sampai kita di kelopak
luka—yang merah dan wangi

tempat para peri menari
meniru ini cinta—tajam mata duri
yang bahagia menyakiti telapak kaki,
menemukan letak taman bunga
milik anak-anak kita kelak,

duri yang pulang ke tangkai mawar

tapi, tidak, aku yang sedang bermimpi,
bukan kau yang sudah mati. aku
sudah lama sendiri. berdarah

tertusuk duri sendiri

ah, tinggal usiaku kini
saling kejar dengan cintaku—siapa
yang akan mampu mempertahankan nafasnya lebih lama?

tak kau dengar dari dalam mimpiku
aku memohon, “lukai aku sekali lagi.
sekali lagi. aku rindu melihat kau
menyesal.”

Padang, 2010
Aan Mansyur

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Naskah Teater - wu wei, dan siapa nama aslimu

STUDI KELAYAKAN BISNIS MENGANALISIS KEEFISIENAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DARI PT. YAKULT INDONESIA PERSADA