Aku Selalu Kembali

Hai. Aku sudah begitu lama tidak menulis di sini. Aku merindukannya. Hanya saja, banyak hal di kehidupan nyata membebani yang sangat amat cukup menyita waktuku. Bahkan waktuku pun kurang.


Sumber: alixelay.com on Pinterest


Aku tidak membual saat berkata, aku merindukan menulis di blog ini. Aku pun banyak berpikir untuk blog ini. Apa yang paling bagus kutulis? Haruskah aku me-review buku? Atau menghapus sesuatu? Atau mengubah domain? Kautahu apa? Akhirnya semua tidak penting. Yang paling penting: aku rindu menulis. Aku rindu di sini. Meskipun jujur saja, aku sedang dalam perjalanan memulai kegiatan baru menulis di suatu aplikasi jurnal pribadi. Tapi, rasanya berbeda dengan menulis di blog ini. Entah kenapa.


Beberapa alasan muncul di benakku. Alasan-alasan seperti: interface yang kurang menyenangkan, terlalu "sampah", dan seterusnya. Aku menyadari, aku menyukai mem-filter ucapan-ucapanku sendiri. Menjadikannya simbolik. Simbolik yang--aku usahakan--sampai kepada pembaca "rasanya", namun misterius artinya dan berbalut umum.


Satu lagi alasan mendasar yang paling sesuai: aku memulai blog ini dari nol. Benar, banyak perkara berlebihan yang kutuang di sini. Tapi tanpa itu, tidak ada "aku" yang sekarang. Jujur saja, kadang aku suka menertawakan tulisanku sendiri. Tapi tak jarang juga aku kaget dengan hasil pikiran yang kutuang dalam tulisan di blog ini. Aksesnya pun lebih mudah.


Di dalam menuliskan blog, aku dapat anjuran saat sempat membuat klub baca dan tulis pribadi untuk menyertakan kolom diskusi/komentar. Tapi, sejujurnya, kolom diskusi dan komentar sangat tidak "aku". Apalagi dengan diriku sekarang yang membenci ujaran kebencian. Dan aku pribadi, secara jujur, senang membuka dan membaca blog atau media sosial orang lain secara diam-diam. Tidak untuk apa-apa, hanya untuk membaca dan melihat beberapa hal yang aku rindukan. Aku tidak suka menginterupsi kehidupan orang lain. Apalagi itu media sosial. Kentang sekali!


Sumber: snokonow on Pinterest

Tapi pada akhirnya aku sadar. Aku sadar bahwa tidak ada gunanya membiarkan atau tidak membiarkan apa yang orang lain ingin lakukan. Orang akan tetap melakukan apa yang mereka ingin lakukan pada akhirnya. Dan aku hanya bisa memberikan sebuah opsi lain melalui pikiran selain diri orang lain tersebut.


Aku akan kembali...

Aku selalu kembali...


Sumber: twitter.com on Pinterest



Bandarlampung, 21 Oktober 2020

Prima Helaubudi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Naskah Teater - wu wei, dan siapa nama aslimu

STUDI KELAYAKAN BISNIS MENGANALISIS KEEFISIENAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DARI PT. YAKULT INDONESIA PERSADA