Review - Bacaan - Talkhis Al-Hamawiyah - Syaikh Muhammad Al-Utsaimin - Memerinci Pemahaman Akan Akidah

Sumber: Dokumentasi Pribadi; menggunakan aplikasi Microsoft Office Lens


Judul Asli: Talkhis Al-Hamawiyah
Penulis: Syaikh Muhammad al-Utsaimin
Judul Bahasa Indonesia: Talkhis Al-Hamawiyah
Penerjemah: Ustadz Zainal Abidin
Editor: Ummu Ahmad Rifki
Penerbit: Pustaka Imam Bonjol

Mendirikan sebuah bangunan yang kokoh, tinggi, dan besar memerlukan pondasi yang kuat. Pada agama Islam ini, pondasi terletak pada akidah. Selama seorang muslim memiliki akidah yang kokoh, maka akan tumbuh dengan subur cerminan Islam yang baik dari dirinya. Cerminan Islam yang terlihat dalam keyakinan, ucapan, dan perbuatan dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi, seiring berjalannya kehidupan, waktu pun berjalan menjauhi kehidupan sang suri teladan pembawa cahaya Islam ini. Lalu, munculah berbagai pemikiran dan pemahaman akan Islam yang kian berbeda-beda. Kesamaran akan akidah pun kian menyambar menciptakan kegoncangan hingga mirisnya seorang muslim pun terkadang bingung dan mengeluarkan kalimat-kalimat yang jauh dari akidah Islam yang lurus.

Keterbutuhan akan akidah yang lurus inilah yang menyebabkan banyak ulama membuat karya yang menjelaskan akan akidah. Khususnya untuk memangkas benih-benih kerancuan. Dikenal dengan gelar Syaikhul Islam, Ibnu Taimiyah menciptakan buku Aqidah Al-Hamawiyah. Buku ini merupakan buku akidah lanjutan yang direkomendasikan para ulama ahlussunnah. Salah satunya sebut saja Syaikh Utsaimin dalam buku-buku beliau seputar menuntut ilmu. Tak pelak pula, Syaikh Muhammad al-Utsaimin pun memberikan menciptakan ringkasan (talkhis) dari buku karangan Syaikhul Islam, yaitu Talkhis Aqidah Al-Hamawiyah.

Perbedaan yang dapat dilihat dalam buku Takhlis Al-Hamawiyah ini sehingga disimpulkan bahwa ini adalah buku akidah lanjutan sangat banyak. Jika pada buku-buku akidah dasar banyak  disebutkan soal pembagian tauhid, bahaya syirik, kemudian masuk ke dalam pokok pembatal-pembatal tauhid dan bid'ah dalam akidah, maka buku  ini menelaah lebih jauh dalam rincian-rincianya. Rincian-rincian ini tergolong tingkat  tinggi yang mana salah sedikit perincian, bisa menyebabkan salah juga pemahaman dan jatuh dalam pemahaman akan Islam yang jauh  dari kebenaran. Beberapa bahasan yang dirinci dalam buku ini terdapat dalam tauhid asma' wa shifat, masalah seputar ilmu kalam (filsafat) yang mulai menyusupi sebagian besar pemahaman umat Islam kekinian, dan bantahan-bantahan seputar penggunaan dalil-dalil yang dipelintir dari Alquran oleh ahlul bathil.

Saran untuk Pembaca

Dikarenakan buku ini adalah buku akidah tingkat lanjutan, maka bahasan di dalamnya tergolong sangat berat. Di dalamnya terdapat banyak istilah yang asing sehingga amat butuh akan pengulangan (muroja'ah). Pun sudah melakukan pengulangan, mengkaji buku ini amat perlu bimbingan dari guru yang ahli dikarenakan rincian yang teramat di dalamnya. Di samping itu pula, adanya guru yang baik dapat membantu mengurai makna-makna halus serta memberikan contoh yang lebih mendetil soal bahasan akidah di dalamnya.

Bandarlampung, 2 Agustus 2018
Prima Helaubudi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Naskah Teater - wu wei, dan siapa nama aslimu

STUDI KELAYAKAN BISNIS MENGANALISIS KEEFISIENAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DARI PT. YAKULT INDONESIA PERSADA