Dangkal dan Dalam

Sering dengar kalimat, "Don't judge the book by its cover"? Aku sering. Dan aku menganut filosofi untuk tidak menghakimi orang lain terlalu keras. Apalagi jika itu berkenaan dengan orang di luar lingkar kehidupan inti pribadiku. Membicarakan ini dan itu, aku mencoba mengeremnya. Apalagi jika aku tidak diberikan wewenang untuk memberikan tekanan. Diam lebih baik. Cukup tegur dengan nasihat seperlunya dengan santun. Aku pun cukup senang dengan hasil nilai MBTI-ku yang menyatakan aku memiliki nilai perceiving (kebalikan dari judging) sebesar 90%.

Sumber: Pinterest

Tapi belakangan ini, aku meragukan kemampuanku sendiri soal tidak menghakimi melalui sampul saja ini. Kenapa? Belakangan aku memikirkan diriku sendiri dalam suatu peristiwa yang begitu lama diam; tidak bertindak. Sementara aku sendiri dilihat orang sebagai orang yang pasti dengan mudah melewati rintangan itu. Di sisi lain, banyak orang yang dikira orang-orang dangkal--kehidupannya serba mudah dan terkesan tidak serius--melenggang cantik melewati rintangan itu jauh lebih cepat daripada diriku.

-dangkal

Pada titik ini, di usia ini, aku sudah terlalu lelah dengan drama mencari kesalahan-kesalahan pada orang lain. Karena ada kesalahan pun, saat aku menyalahkan mereka, pilihan untuk berubah ada di tangan mereka, bukan di tanganku. Aku hanya buang energi mengurusi yang di luar kemampuanku. Sementara jika aku mencari kesalahan-kesalahan ku, keputusan untuk berubah ada di tanganku--atas izin Allah.

-dalam

Apa yang salah? Lalu aku menyadari pemikiranku yang menganggap bahwa mereka melalui semua dengan mudah adalah salah. Tidak mungkin seseorang bisa lulus suatu ujian tanpa usaha sama sekali. Mau mencontek pun, banyak tekanan batin yang harus dilawan, bukan? Justru seharusnya, di situ aku menemukan kebesaran Allah. Bisa jadi memang diam-diam mereka lebih kuat dalam menghadapi rintangan dibandingkan aku, atau memang Allah memberikan rintangan yang sesuai untuk kapasitas orangnya.

Aku, akhirnya menambahkan catatan pribadi dalam kepalaku--dan dalam blogku:

Before you are judging other covers, judge your cover first.

Bandarlampung, 14 Juni 2018
Prima Helaubudi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Naskah Teater - wu wei, dan siapa nama aslimu

STUDI KELAYAKAN BISNIS MENGANALISIS KEEFISIENAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DARI PT. YAKULT INDONESIA PERSADA