Kutipan Penuh Makna dari Buku Aleph Karya Paulo Coelho (Bahasa Indonesia) Bagian 1

Sumber: Dokumentasi Pribadi

... "Di sini, sekarang, kau pasti mulai bertanya-tanya: apa benar ada yang salah? Ya, ada. Namun tepat pada saat ini, kau juga sadar bahwa kau bisa mengubah masa depanmu dengan membawa masa lalu ke masa sekarang. Masa lalu dan masa depan hanya ada di memori kita. Namun masa sekarang berada di luar waktu, ia Kekal. Di India, mereka menggunakan kata "karma" karena tidak memiliki istilah yang lebih baik. Namun ini konsep yang jarang dijelaskan dengan tepat. Bukan apa yang kau lakukan di masa lalu yang akan memengaruhi masa sekarang. Apa yang kaulakukan sekaranglah yang akan menebus masa lalu dan mengubah masa depan."
... "Tidak ada gunanya duduk di sini, menggunakan kata-kata yang tidak berarti apa-apa. Pergilah dan bereksperimen.  Sudah waktunya kau keluar dari sini." ...
(halaman 21)

... Kegiatan bepergian tidak terkait pada uang, melainkan pada keberanian.
... Setelah berminggu-minggu berada di jalan, mendengarkan bahasa yang tak kaupahami, menggunakan mata uang yang nilainya tak sepenuhnya kaumengerti, menyusuri jalan-jalan yang sama sekali belum pernah kaulewati sebelumnya, kau mendapati bahwa "DIRI"-mu yang dulu, bersama dengan segala sesuatu yang pernah kaupelajari sebelumnya, sama sekali tidak berguna di hadapan tantangan-tantangan baru itu, dan kau mulai sadar bahwa jauh di bawah alam sadarmu ada seseorang yang jauh lebih menarik, penuh petualangan, dan lebih terbuka pada dunia serta pengalaman-pengalaman baru. ...
(halaman 23)

... "Hidup kita adalah perjalanan konstan, dari kelahiran sampai kematian. Latar belakangnya berubah, orang-orangnya berubah, namun kereta apinya terus bergerak. Kehidupan adalah kereta api, bukan stasiun. Dan yang kaulakukan sekarang bukanlah bepergian, kau hanya berganti-ganti negara, dan itu sama sekali berbeda." ...
(halaman 24)

... "Aku tidak tahu. Ke mana pun kau berniat pergi. Cari tahu apa urusanmu yang belum selesai, dan selesaikanlah. Tuhan akan menuntunmu, karena segala sesuatu yang pernah dan akan kaualami berada pada saat ini. Dunia sedang diciptakan dan dihancurkan saat ini juga. Siapa pun. Yang pernah kautemui akan muncul kembali. Jangan khianati anugerah yang telah diberikan kepadamu. Pahamilah apa yang terjadi dalam dirimu dan kau akan memahami apa yang terjadi dalam diri semua orang lain. Jangan bayangkan bahwa aku datang untuk membawa perdamaian. Aku datang membawa pedang." ...
(halaman 25)

... Aku salah. Akulah yang memutuskan untuk mengikuti Tradisi ajaib ini, jadi kenapa meragukannya sekarang. Aku bebas meninggalkan Tradisi ini kapan pun aku mau, namun ada sesuatu yang mendorongku terus maju. Ia mungkin benar, namun aku sudah terbiasa dengan kehidupan yang kujalani dan aku tidak memerlukan tantangan-tantangan baru. Aku membutuhkan ketenangan.
(halaman 26)

... Aku pernah melalui hal ini sebelumnya. Setiap kali aku menolak mengikuti takdirku, hal yang luar biasa sulit untuk dihadapi akan terjadi dalam hidupku. Dan itulah ketakutan terbesarku saat ini, bahwa akan ada tragedi. Tragedi selalu membawa perubahan radikal dalam hidup kita, perubahan. Yang berhubungan dengan prinsip yang sama: kehilangan. Saat menghadapi kehilangan dalam bentuk apa pun, tidak ada gunanya berusaha memperbaiki apa yang sudah terjadi; lebih baik memanfaatkan celah besar yang terbuka di depan kita dan mengisinya dengan hal yang baru. ...
(halaman 27)

... siapa pun yang benar-benar berkomitmen terhadap hidup tidak pernah berhenti berjalan. ...
(halaman 28)

... *Pertanda lain yang memastikan bahwa lebih baik aku tidak bepergian sekarang,* pikirku, memahami benar bahwa kita selalu mencoba mengartikan segala sesuatu sesuai dengan apa yang kita inginkan dan bukan sebagaimana mereka sesungguhnya. ...
(halaman 31)

... Pengasingan yang kuciptakan sendiri, yang satu sisi telah membantuku menemukan kebenaran-kebenaran penting tentang diriku sendiri, memiliki efek samping yang serius: cengkraman kesendirian. ...
(halaman 41)

... bahwa kehidupan tanpa sebab adalah kehidupan tanpa efek. ...
(halaman 47)

Bandarlampung, 01/05/2018
Prima Helaubudi
Proses membaca belum selesai dan masih berjalan...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Naskah Teater - wu wei, dan siapa nama aslimu

STUDI KELAYAKAN BISNIS MENGANALISIS KEEFISIENAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DARI PT. YAKULT INDONESIA PERSADA