Pakaian, Air, dan Tempat Memijak Sampai Akhir

Apa yang dipakai oleh jiwa musafir-petapa pencari ilmu?

Ilmu adalah pakaian labuh untuk mereka yang menggigil karena dinginnya kepolosan akan fakta dunia.
Ilmu melindungimu dengan ratusan bahkan ribuan pedang-pedangnya.
Menjadikan seorang budak seperti merdeka.
Berjalan di atas ideologi yang diyakini takkan pernah tiada.

Ilmu ibarat tetesan air yang memancarkan bias warna.
Serupa prisma kecil namun tak tersentuh oleh orang yang ingin berkuasa atasnya.
Saat orang ingin berkuasa atasnya, ilmu membuyar; pecah seakan kristal lembut yang tetiba menghilang di udara.
Berkuasa dengan sebenarnya atas ilmu, mengharuskan pencarinya menenggelamkan diri dengan rela dalam samudra yang dalam.
Menjadikan ilmu yang berkuasa atasnya. Mengambil alih hawa nafsunya. Dan hanya dengan itu; ia dapat selamat.
Gelap. Pada kegelapan yang hakiki itu, engkau akan menemukan setitik cahaya laiknya kunang-kunang dalam kegelapan.
Cahaya itu menyibak, berbagai kehidupan yang tadinya tidak terlihat ada--menjadi ada.

Ilmu adalah khatulistiwa segala hal.
Menjadikanmu berputar di atasnya. Tak bisa digenggam. Hanya mengakar pada pusat gravitasmu.
Adakah gravitasi yang membalik keseimbangan? Ilmulah jawabannya. Sebab ia adalah gravitasi itu sendiri. Ia adalah keseimbangan itu sendiri.
Ilmu menjadikan gravitasi dan keseimbangan pikiran relatif. Mereka yang terjungkir adalah yang paling jauh dari ilmu.

Lalu, ke manakah akhir dari ilmu?

Akhir dari ilmu adalah suatu misteri yang ditabiri oleh kematian.
Tanpa ujung, tanpa sekat. Tetiba yang ada adalah apa yang telah kamu lakukan dengan ilmu itu. Sebab ilmu, takkan bertambah tanpa dilakukan sesempurna mungkin.
Kepapaan, itulah semua orang di hadapan ilmu. Sebuah akhir adalah pertanyaan yang tak selesai di dimensi ini
--di semesta yang ini.

Bandarlampung, 27/01/2018
Prima Helaubudi

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Naskah Teater - wu wei, dan siapa nama aslimu

STUDI KELAYAKAN BISNIS MENGANALISIS KEEFISIENAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DARI PT. YAKULT INDONESIA PERSADA