Tentang
Sumber: https://www.google.com/search?q=rain+window&client=firefox-b-ab&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwiOqLq0jbPYAhXMbbwKHXRFA4sQ_AUICigB#imgrc=-nhyd0U5g49PuM:
Aku
sangat menyukai sesuatu tulisan yang diawali dengan tentang. Tentang di sini
bukan tentang dalam artian berupa perlawanan. Akan tetapi, tentang yang dapat
diibaratkan sebuah perihal dalam penulisan surat resmi. Hanya saja, tentang
bukanlah sebuah surat. Tentang adalah awalan manis di mana setiap orang dapat
mengukir apapun di belakangnya.
Aku
bisa menuliskan semacam tulisan Tere Liye, “Tentang Kamu”, atau tentang aku,
tentang kita, tentang dia, dan lain semacamnya yang memiliki aura kegalauan akut.
Aku juga bisa memilih tentang dengan mengukir sebuah nama di belakangnya. Cantiknya
ketika nama diukir di belakang kata “tentang”, kamu bisa merasakan atmosfer doa
yang begitu kencang membumbung ke angkasa. Di belakang kata “tentang” apa
sematan paling romantis yang bisa diberikan? Buatku jawabannya adalah:
Tentang
Rabb-ku.
Berbicara
tentang pencipta seluruh manusia dan seluruh alam, memang tiada habisnya. Terutama
bagi mereka yang mendalami tauhid. Tauhid
rububiyah, uluhiyah, khususnya tauhid asma’ wa shifat yang mencakupkan
setiap nama dan sifat Allah yang Maha Indah. Tidak ada satu pun yang bisa
menandingi-Nya.
Coba
kita bayangkan. Tidak ada satu pun di muka bumi—termasuk orang tua yang amat
menyayangi kita—senang dengan rengekan setiap waktu atas permintaan kita. Jika berkeluh
kesah kepada manusia hanya menghilangkan rasa haus dari penasaran, maka Allah
menjadikannya sebuah solusi baik di dunia maupun di akhirat. Tak ada yang lebih
lembut dari Yang Maha Lembut dalam memberikan perbaikan kepada hamba-Nya berupa
teguran serupa buaian di dunia untuk hamba-Nya yang melakukan dosa. Tapi hamba
itu sendiri yang justru tidak menyadari dan kurang rasa cinta kasihnya kepada
Rabb-nya.
Berbicara
tentang Allah adalah samudra tak berujung bagi penuntut ilmu agama baik yang
berstatus jahil maupun yang sudah menjadi seorang pemberi fatwa. Sebab, tentang
Allah, semakin didalami, akan semakin tampak keindahan dari setiap hal yang
bisa Dia lakukan di alam semesta. Bagaimana matahari bersinar, rembulan
bercahaya, bumi dan planet-planet berorbit, tetumbuhan berbeda satu dengan yang
lainnya, hingga semut yang ada di dalam tanah dan daun yang gugur tak luput
dari perhatian-Nya. Tak ada satu pun yang mampu memberikan perhatian sebesar
perhatian-Nya.
“Dan kunci-kunci semua yang gaib ada pada-Nya;
tidak ada yang mengetahui selain Dia.
Dia mengetahui apa yang ada di darat dan di laut.
Tidak ada sehelai daun pun yang gugur yang tidak
diketahui-Nya.
Tidak ada sebutir biji pun dalam kegelapan bumi
dan tidak pula sesuatu yang basan atau yang kering,
yang tidak tertulis dalam Kitab yang nyata
(Lauh Mahfuzh).”
(Q.S. Al-An’am: 59)
Sayangnya,
tentang manusia yang selalu ingkar, selalu ada pembenaran alih-alih menerima
kesalahan yang telah diperbuatnya. Dan Allah memberikan kebanyakan maaf bagi
manusia. Keindahan yang tak mampu ditangkap oleh indra sewaktu di dunia. Berharap,
suatu saat di akhirat kelak, keindahan itu akan ditampakkan kepada kedua mata
ini. Ada yang lebih romantis dari Rabb seluruh alam? I don’t think so.
Bandarlampung,
31/12/2017
Prima
Helaubudi
It is about romantism…
What do you think Esy
Andriyani, Mita Rusmiati, Mbak Jule, Agnes “Moo”, Anya, Ayu Khodijah, etc?
Give your best
comments, please… ^^