METONIMIA (Kusprihyanto Namma)

METONIMIA

Kutampar laut yang hendak merampas tanganmu
tak mungkin kulepas keindahan yang begitu lama kutunggu
meski hujan meski badai; aku tetap mengikut kabut
membangun istana laba-laba dari duri mawar
dan getah kamboja. Keikhlasan adalah selembar daun
yang tanggal dari tangkainya ketika masih berembun
karenanya aku tak mau kau samakan dengan lalat
atau kau serupakan dengan tupai
yang meloncat dari pohon ke pohon lalu jatuh ke sungai
tak bisa menyaksikan bulan, bintang, kunang
dan tanganmu yang hendak dirampas laut


Kusprihyanto Namma

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Naskah Teater - wu wei, dan siapa nama aslimu

STUDI KELAYAKAN BISNIS MENGANALISIS KEEFISIENAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DARI PT. YAKULT INDONESIA PERSADA