Anggun dengan Caraku
Banyak orang yang menyematkanku
dengan kata “anggun” di samping “unik” dan “romantis”. Aku sedikit terkejut
dibuatnya. Dan malam ini, aku menata ulang pikiranku tentang hal ini. Apakah
aku memang ingin menjadi seorang bersosok anggun? Ternyata mengejutkan. Aku
ingin. Aku menyadari bahwa ternyata setiap orang yang sosoknya kusukai adalah
orang bersosok anggun. Aku menemui orang yang anggun karena kecantikannya. Aku
menemui orang yang anggun karena sikapnya yang lembut. Tapi... sayangnya semua
itu bukan aku. Aku tidak ingin anggun yang tersemat dengan kata-kata sifat itu.
Sebab, itu bukan diriku. Dan aku tidak mau menjadi orang lain. Aku ingin
menjadi seorang yang anggun namun tetap tegas. Aku ingin menjadi seorang yang
anggun namun tetap berani. Aku ingin menjadi seorang yang anggun namun bisa
bersikap pantas di semua situasi. Aku ingin anggun dengan caraku. Sebuah cara
yang bahkan belum aku temui dan kuasai. Aku nyaris ingin bertanya dengan
keheranan sematan kata “anggun” dari mereka yang mereka percayai sedang, akan,
dan niscaya tidak hilang dalam diriku—sudut manakah? Sementara aku sendiri
masih sangat kacau dan jauh dari definisi anggun dengan standar kesempurnaanku
sendiri.
Bandarlampung, 17-12-2014
Prima Helaubudi
Komentar
Posting Komentar