Warta
aku
ingin masuk ke wartamu,
meski
itu berarti,
aku
harus berdesakkan dengan rompi-rompi mini
dan
juga pakaian-pakaian vintage
yang
tak lagi sesuai dengan zaman dan keinginanku;
:
buas dan kesumat.
aku
ingin masuk ke wartamu,
dengan
tajuk hitam legam berbaris jajar,
luas
membentang; bersama mereka yang lebih dulu telah wartakan.
menjadi
sejajar sebagai awalan—tak lagi mengapa.
aku
ingin masuk ke wartamu,
yang
demikian sulit kecuali dengan menggunakan tintaku sendiri.
bukan
ketikan jemarimu sendiri—lentik.
kauajukan
syarat yang berbilang; dan aku telah mengiyakan.
aku
ingin masuk ke wartamu,
mendesak
sempitnya warta yang kausediakan dengan ujung penamu,
sembari
berdoa agar titisan tinta penuh peluh dan darah tak kausadari;
menjauhkanmu
dari jijik—padahal tak kuanggap ia najis.
aku
ingin masuk ke wartamu,
namun
apa daya,
warta
baru telah lebih dulu terbit,
dan
kamu tak pernah memberi izin untuk membangkitkan
seulam
tulisan yang berlampir namamu di sisi
:
wartamu yang surgawi
Bandar
Lampung, 26 Januari 2014
Prima
Helaubudi
Komentar
Posting Komentar