Ruang Hening
Hujan
deras pertama turun hari ini. Di balik jendela, aku merasa begitu kelelahan
sedari tiga jam yang lalu; kemudian tertidur. Padahal aku telah membuat janji
makan petis jambu bersama dengan kedua kawanku semasa SMA.
Aku
terkesiap dan menutup jendelaku yang mulai memasukkan dengan tidak sopan
butiran hujan. Horden cokelat zaman dulu menutupnya dan membekapku pada keadaan
yang penuh dengan suara rintik. Aku terdiam. Hape yang selalu kupasang dalam
keadaan diam tanpa getar membuatku kaget ternyata sudah banyak panggilan tidak
terjawab dan SMS yang masuk.
Mau
kujemput sekarang? Mumpung hujan reda. Itu bunyi SMS
terakhir yang masuk. Aku, dengan egois mengabaikannya dan menikmati suara
rintik hujan yang mulai menguasai panca indera.
Hujan;
siapa yang tidak suka? Kemampuan mencipta suasana penuh hening, romantisme, dan
juga membasuh debu dengan aroma khas bumi. Kurasa tak ada yang tidak suka.
Bagiku, hujan membawa ruang hening yang tidak pernah berkhianat. Membawa
kekelaman yang cerah. Nanti dulu. Demikian suara hujan bergema di
benakku.
Ruang
hening yang hujan ciptakan. Ruang yang belum pernah kubagi dengan siapapun.
Ruang yang sungguh kutuntut diam adalah bahasanya. Ruang yang selalu gagal
diisi oleh keluarga dan teman yang paling pendiam untuk menjadi hening bersama.
Menumpulkan setiap panca indera dan hanya berfokus dengan satu atau dua
daripadanya.
Hujan
pertama yang turun ke bumi. Kesukaanku sekaligus kutukan buatku. Bagaimana
tidak? Di saat hujan mengeluarkan simfoninya yang paling paripurna; ketakutanku
akan bencana juga hadir. Diikuti musim yang kini sedang mengganti jubahnya,
tubuhku juga ikut rapuh. Ikut terbawa menjadi mudah dipengaruhi oleh cuaca. Aku
sendiri tersenyum sinis pada imunitas yang tiba-tiba runtuh begitu saja di kala
musim penghujan. Rasa lelah dan harap yang tetiba hadir. Mengharuskan diriku
untuk tetap berada di balik bayangan; sendirian.
Bandarlampung,
24-10-2014
Prima
Helaubudi
Imunitasku
hancur seketika dengan bodohnya oleh perasaan yang hadir saat cuaca—yang segera
menjadi iklim ini—datang.
Komentar
Posting Komentar