Pesona Hati yang Bening
Mendapatkan
keterangan dari seorang ustadz tentang fenomena pro-kontra suatu kelompok di
timur tengah yang sedang heboh. Dan beliau semakin meyakinkanku tentang hal
itu. Kenapa? Sederhana. Karena beliau sudah pernah datang langsung ke sana.
Lihat situasi dan juga paham beda aqidahnya. Pernah tanya sama orang
yang--ternyata--punya link ke sana; sudah tahu. Tapi tetap saja beda rasanya
kalau disampaikan langsung dari yang bersangkutan. Yap, bukan cuma hasil
literasi internet yang membuat pusing kepala.
Ternyata, di Oman
dan di negara yang notabenenya negara Timur Tengah justru ada juga yang
terjerat sama firqah sesat. Ahlus sunnah justru sedikit dan dibunuhi. Itulah,
ya, aku jadi mengingat pernyataan seseorang--mungkin beliau justru lupa pernah
berkata demikian kepadaku, "Tidak semua yang ada di Timur Tengah itu baik.
Sebagaimana dari sana ada Rasulullah dan juga Abu Jahal."
Krauk, krauk!!
Itulah, ya, bahagianya orang berilmu itu. Ilmunya itu menyebabkan dia tajam
mengambil keputusan. Amalnya jadi terjaga; tidak asal bicara. Itulah
mengapa--kata Ibnu Qayyim--ilmu terlebih dahulu baru amal. Itulah kenapa kata
hadits menuntut ilmu (agama) wajib bagi setiap muslim. Itulah kenapa kata
hadits barangsiapa yang ingin dunia dia hendaknya berilmu. Dan jika ingin
akhirat, dia juga harus berilmu. Itulah kenapa, ilmu yang bagus, amalnya
(kemungkinan besar) bagus, dan menurutku semakin besar kemungkinan diterimanya.
Jadi, sungguh
mengherankan orang-orang yang memincingkan mata melihat orang berilmu dan
bilang cuma "omong doang". Sungguh mengherankan tidak khawatir
kata-kata dan perbuatan tidak bisa dipertanggungjawabkan di dunia... dan
akhirat.
Bandarlampung,
12-10-2014
Prima Helaubudi
*Prima, kamu ke mana saja kayak gini baru tahu? #solilokui/senandika
**hurt
***ini kusebut sebagai "pesona hati yang bening"
**hurt
***ini kusebut sebagai "pesona hati yang bening"
****bagi-bagi
Komentar
Posting Komentar