layar-layar putih di ambang senja

layar-layar putih kembang
perbatasan bukit dengan laut
(sebuah tebing curam)
mengecil, mengecil, mengecil
menjadi setitik dari gumulan abu
burai dari genggaman tangan
menuju peraduan matahari
dekat sudah sandar di dipan

ambang senja jingga meleleh
anggap langit biru lumur
oleh tetesan aroma terbakar
tiba-tiba mulut dibekap gelap
rayap pengap dan senyap

biduk kematian
bernama selamat jalan

Bandarlampung, 26-8-2014
Pukul 09.09 WIB

Prima Helaubudi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Naskah Teater - wu wei, dan siapa nama aslimu

STUDI KELAYAKAN BISNIS MENGANALISIS KEEFISIENAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DARI PT. YAKULT INDONESIA PERSADA