Rezeki dan Aturannya
Rezeki dan Aturannya
Kawan, sebagai seorang muslim, kita
barang tentu yakin bahwa rezeki adalah hal yang sudah pasti dari Allah. Tinggal
karena ketidaktahuan kita, kita jadi diminta untuk berusaha sebagai penyempurna
tawakkal. Memperbanyak sebab judul besarnya. Aku berkumpul dengan para perempuan
dan mendapat banyak nasihat dan pengalaman menarik dari mereka. Ah, manusia
memang menarik.
Seorang perempuan bercerita kepadaku bagaimana kehidupannya. Dia
adalah seorang perempuan yang mengenakan cadar dan tidak suka keluar rumah. Dia
bercerita kepada kami bahwa beliau menikah dengan suaminya sewaktu sedang
berkuliah. Sebagai seorang yang tahu agama, mereka berdua (suami-istri) paham
mengenai hukum perempuan yang banyak keluar rumah. Alhasil, mereka berdua
berhasil meyakinkan kedua orang tua masing-masing untuk tidak memaksa si
perempuan untuk bekerja.
Mereka hidup kesusahan. Akan tetapi,
kamu tidak akan sadar kecuali mereka bercerita sendiri. Diceritakan, bahwa
mereka paham meminjam di bank untuk membeli rumah adalah riba. Jadilah mereka
berdua berpindah-pindah dari rumah orang tua masing-masing, mengekos, dan
mengontrak. Alhamdulillah, meskipun menurutku rumah mereka super jauh, mereka
berhasil memiliki rumah. Perempuan ini bercerita bagaimana dia dan suami
menunggu dari rumah tersebut dari bata merah nan belum di semen hingga akhirnya
kini sudah layak dihuni. Subhanallah.
Selain itu, dia dan suami belum
dikaruniai anak. Sudah tujuh tahun mereka menunggu. Betapa sabar mereka. Dia menceritakannya
dengan biasa saja.
Lebih mengejutkan saat kamu mengetahui
kondisi keuangan keluarga mereka. Suami si perempuan ini bekerja sebagai
pemborong jika ada yang hendak membangun rumah. Terkadang saat ada kerjaan,
dapat gaji. Sementara jika tidak, ya tidak. Kamu tahu, sedari Januari 2014
sampai catatan ini dibuat, si suami belum bekerja lagi. Si perempuan bekerja
sebagai penjahit baju gamis dan jilbab. Pekerjaan yang tidak membutuhkan banyak
keluar rumah. Saling membantu dan menutupi. Setiap berbincang dengan suaminya,
sangat manis. Bagaimana mereka merasa sangat bahagia bahkan ketika pun tidak
memiliki uang, setidaknya mereka bisa makan gorengan dan cireng. Mereka bahagia
masih diberikan Allah rezeki untuk jajan cireng dan gorengan. Meskipun mereka
makan pas-pasan dan tidak bisa makan mewah di luar, mereka bahagia. Subhanallah.
“Iya, jadi ana bilang sama si Akang. “Kang,
kita nggak punya uang tapi bisa jajan kayak gini, ya?” Akang bilang, “Iya,
itulah tanda bahwa rezeki itu sudah Allah yang atur.”
Berbeda dengan pernyataan banyak orang
yang ditimpa kesusahan seperti mereka yang sering menyalahkan Allah, takdir,
dan semua orang sekitarnya.
Ingatlah, rezeki itu sudah ada yang
mengatur. Dan memang rezeki yang paling spesial dari Allah untuk manusia adalah
iman.
Bandarlampung, 5-6-2014
Prima Helaubudi
Belajar lebih banyak dari mereka... :-)
Komentar
Posting Komentar