Lintasan Pikiran #1

Lintasan Pikiran #1

___Merekonstruksi kejadian Desember 2013 lalu:

Mala: "... Kasihan, Prim. Kalau kata penelitianku sih, ada dua lokus kendali, yaitu internal dan eksternal. Orang yang senangnya selingkuh itu... (sambil mengendarai motor tangannya seolah menjelaskan dengan mahasiswa) ...perlu lokus eksternal. Tapi kalau ceweknya lemah, susah. Apalagi kalau si cowok nggak punya inisiatif memperbaiki lokus internalnya. Susah!"

Aku: “Ya begitulah... (mengambil nafas berat kemudian diam sejenak) Hem... (mengangkat tangan kanan dan memijit dahi dengan sok bijak) Ck, ah, bagaimana mau bersatu jika visi-misi saja tidak sejalan?"

Mala+aku: “Eaaa....”

Mala: (tertawa sampai oleng bawa motor)

Aku: (panik) “Heh! Konsentrasi, woy! Nyawa nih, nyawa!!

***

__Merekonstruksi kejadian kelas 1 SMA:

X: “Jadi selama berproses, apa kendala utamanya?”
Y: “Susah membagi waktu, Kak.”
X: “Maksudnya?”
Y: “Ya, susah membagi waktu. Antara sekolah, teater, dan cinta.”
Aku dan semua yang berada di sana: “Gubrak!!”

#

Aku sekarang:

Teringat ini setelah menyatakan sesuatu di hati yang intinya hampir sama. Tidak sengaja. Tapi entah mengapa impresinya tidak sama. Dan menyadari, dalam derajat tertentu, dia, memiliki makna tertentu yang tidak kusadari, saat itu.

Perubahan, pendewasaan perasaan manusia itu mengejutkan ternyata. Hem...

***

"Saat berbohong, yang pasti dibohongi pertama kali adalah diri sendiri."
__My mind

***

"Cinta itu sederhana. Tapi tidak untuk disederhanakan."
__My mind

***

"Sebab, kita akan diuji apa yang kita lemah terhadapnya. Itulah mengapa ujian yang datang menjadi masalah buat kita."
__My mind

***

"Never think I've done "good enough"..."
__My modification from one of fragment "Built to Last" book, Porras

***

"Serapi-rapinya menurut kita, tetap saja tapi. Namanya perempuan itu pasti jadi bahan omelan di rumah.

"Pernyataan yang sedemikian banyak itu tetap saja intinya, "Perempuan macam apa kamu ini?" Tentu yang bicara seorang ibu yang menggeleng-gelengkan kepala."
__My statement inside my head after chatting by text with Renny Mardiani Putri

***

"Tidak ada (bagi manusia) yang datang dengan tepat. Karena tepat identik dengan kata pasti. Dan tidak ada yang pasti di dunia ini, kecuali kematian. Demikian pula dengan kebenaran yang seolah nisbi. Ini terjadi karena kita adalah manusia. Segala yang benar, tepat, dan pasti hanya milik Allah."
__Dian Sukmawati dengan sedikit ubahan dan tambahan diksi dariku

***

"Hidup itu seperti roda yang selalu berputar. Kita tidak selamanya berada di bawah. Hal yang paling penting adalah terus bergerak!"
__Rosmala Dewa BM dengan sedikit ubahan diksi dariku

***

Entah kalian sadar apa tidak...
Entah akupun sadar atau tidak...
Banyak pelajaran yang tiba-tiba hadir...
Aku suka^^

Bandarlampung, 14-5-2014

Prima Helaubudi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Naskah Teater - wu wei, dan siapa nama aslimu

STUDI KELAYAKAN BISNIS MENGANALISIS KEEFISIENAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DARI PT. YAKULT INDONESIA PERSADA