Mutiara dan Wanita

Seseorang mengatakan kepadaku, "Prima, wanita itu ibarat mutiara dari dalam lautan. Dia terlahir dari sesuatu yang hidup. Dan apakah kamu tahu, tangan manusia ini beracun? Hanya dengan sesama manusia tangan kita tidak menimbulkan efek. Tapi tidak untuk tumbuhan dan hewan. Contohnya saja kupu-kupu. Kupu-kupu ketika kita sentuh, sayap-sayapnya rontok. Dan mutiara itu itu, semakin dipegang semakin pudar cahayanya. Maka mutiara yang mahal harganya dan berbinar cahayanya adalah yang tidak pernah disentuh. Demikian pula dengan wanita. Semakin banyak dia tersentuh dan hatinya dijamah, semakin timbul ruam-ruam kegelapan dari wajahnya."

Diksinya membuat hatiku meleleh. Kalau aku pepatkan mungkin menjadi: "Mutiara ibarat hati wanita. Semakin tidak tersentuh semakin berbinar cahaya. Sebaliknya, semakin banyak tersentuh semakin timbul ruam-ruam kegelapan darinya."

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Naskah Teater - wu wei, dan siapa nama aslimu

STUDI KELAYAKAN BISNIS MENGANALISIS KEEFISIENAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DARI PT. YAKULT INDONESIA PERSADA