SEMESTA LUKA - DOROTHEA ROSA HERLIANY

SEMESTA LUKA

matahari menghitung sendiri luka yang kucuri
setiap pagi. pedihnya mengirimkan ribuan cahaya
yang merajam tubuhwaktu. aku tak mampu menuliskan kesedihan
itu ajal demi ajal yang selalu tiba-tiba.
aku terkurung dan tak bisa melompat lewat
sejuta pintu terbuka

segugus galaksi menangkap airmata matahari
bintang dan ribuan planet memburu detakjantung
sepinya. kutanam tunas cintaku. berapa ratus milyar
depa lagikah kubutuhkan untuk membalut perihnya?
sementara janinku membesarkan matahari lain.
ayahnya ribuan penjagal waktu. ia menunggu
semua pintu dan jendela. tak ia inginkan
tangis pertamanya meninggakan ruang luka.

bayi itu lahir. kita menuliskan sejarah
dalam abad bencana!





Berlin, 2003
Dorothea Rosa Herliany 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Naskah Teater - wu wei, dan siapa nama aslimu

STUDI KELAYAKAN BISNIS MENGANALISIS KEEFISIENAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DARI PT. YAKULT INDONESIA PERSADA